Teknologi,id - AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan, telah menjadi hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan saat ini. Apalagi mengingat ada banyak teknologi canggih dengan teknologi AI yang hadir di sekitar kita. Kecanggihan dari AI ini tentunya terasa unik dan seru, apalagi untuk anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Penggunaan AI pada berbagai teknologi pun dapat mempermudah segala kegiatan dan membuat kita jadi lebih produktif. Salah satu contoh dari manfaat penggunaan AI secara bijak adalah dapat meningkatkan efisiensi, seperti saat menggunakan chatbot AI. Bahkan, saat ini AI pun sudah mulai masuk ke bidang kedokteran yang memanfaatkannya untuk mendeteksi penyakit dengan cepat dan mudah.
Meskipun membawa banyak manfaat, nyatanya AI juga dapat menjadi hal yang berbahaya, khususnya untuk anak. Bagai pisau bermata dua, penggunaan AI secara tidak bijak justru dapat memberikan kerugian besar bagi kita.
Maka dari itu, artikel ini akan membahas tips yang bisa kamu lakukan untuk melindungi anak dari berbagai dampak buruk teknologi AI yang mengancamnya. Simak daftar berikut ini!
1. Mengedukasi anak
Hal pertama dari mencegah anak dari kejahatan AI adalah dengan memberikan edukasi seputar penggunaan teknologi yang bijak. Sebagai orang dewasa, kita perlu memberikan pengertian kepada anak bahwa penggunaan teknologi tidak hanya membawa kesenangan dan kemudahan, namun perlu juga untuk mengetahui batasan.
Ajarkan anak untuk tidak membagikan informasi pribadi sembarangan secara daring, apalagi jika perangkat atau aplikasi tersebut dilengkapi dengan AI. Hal ini berguna untuk melindungi data anak agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jangan lupa untuk memberitahu anak tentang data apa saja yang termasuk ke dalam informasi pribadi, seperti alamat, lokasi, nama lengkap, dan lainnya.
Baca Juga: AS Buat Regulasi Baru untuk Cegah China Kuasai Teknologi AI
2. Gunakan fitur parental control
Berikutnya adalah dengan memanfaat fitur parental control atau kontrol orang tua. Fitur ini dapat membantu orang tua dalam memantau dan juga membatasi akses anak pada konten tertentu di aplikasi dan juga perangkat.
Biasanya, beberapa aplikasi telah menyediakan fitur ini yang dapat memantau aktivitas anak secara real-time, seperti pada aplikasi streaming.
Pembatasan ini dapat melindungi anak dari risiko terpapar konten yang mengandung kekerasan, pornografi, ataupun kata-kata kasar yang tidak sesuai dengan usia mereka. Jangan anggap remeh bahaya dari terpapar konten sejenis ini karena dapat menyebabkan masalah serius pada psikologis dan juga moral anak.
3. Pilih aplikasi yang aman
Berikutnya, kamu dapat memantau aplikasi apa saja yang aman untuk anak. Pastikan untuk memiliki aplikasi yang memang dikembangkan oleh perusahaan bereputasi baik dalam hal keamanan data dan privasi.
Hal ini penting karena meskipun tidak semuanya, namun ada beberapa aplikasi pendidikan dan permainan anak dengan teknologi AI yang justru tidak aman.
Sebelum mengunduh aplikasi, pastikan untuk membaca ulasan dari pengguna lain dan cari tahu apakah aplikasi tersebut memiliki riwayat penyalahgunaan data atau tidak. Pastikan untuk selalu mengeceknya dan memastikan bahwa data pribadi anak tetap aman dan tidak disalahgunakan.
Baca Juga: ChatGPT Search dari OpenAI Siap Saingi Google Search
4. Batasi penggunaan chatbot
Selain itu, kamu juga dapat membatasi anak dari penggunaan chatbot secara berlebihan. Chatbot AI biasa dirancang untuk dapat berkomunikasi selayaknya manusia asli yang tentunya menarik bagi anak-anak.
Meskipun chatbot AI biasanya cukup aman, namun tetap dapat menimbulkan risiko anak mengungkapkan informasi pribadi mereka dengan mudah.
Maka dari itu, anak perlu mengetahui cara berinteraksi dengan chatbot yang benar tanpa memberikan data-data pribadi mereka. Karena biasanya anak-anak yang belum terbiasa dengan teknologi semacam ini dapat melakukan hal negatif tanpa mereka sadari.
5. Batasi penggunaan gadget
Berikutnya adalah dengan membatasi penggunaan gadget. Meskipun bermain dengan AI cukup menyenangkan, kamu tetap harus mendorong anak untuk melakukan berbagai kegiatan offline lainnya.
Coba ajak anak untuk melakukan aktivitas lain seperti olahraga, melakukan kegiatan seni, atau bersosialisasi dengan teman untuk mengurangi penggunaan gadget. Selain dapat menjauhkan anak dari efek buruk AI, hal ini juga dapat mencegah anak dari kecanduan gadget yang menjadi masalah umum saat ini.
Dengan membatasi penggunaan gadget juga, orang tua dapat membuat anak-anak mereka untuk mengembangkan kemampuan sosial tanpa bergantung pada AI dan gadget.
Itu dia 5 tips yang bisa kamu coba untuk melindungi anak dari kejahatan AI. Ingatlah bahwa hal terpenting yang dapat kamu lakukan adalah dengan memberikan edukasi seputar penggunaan teknologi dan AI kepada anak. Karena tanpa pengetahuan tentang batasan penggunaan, dapat meningkatkan risiko anak untuk memberikan data pribadi mereka secara sembarangan di AI tanpa mereka sadari.
Baca berita dan artikel lainnya di: Google News
(ANNA)