Kamu Mahasiswa dan Ingin Investasi Saham? Ikuti Cara Ini!

Super Intern . December 14, 2020

Foto: Google

Teknologi.id - Zaman sekarang banyak mahasiswa yang tertarik untuk belajar saham. Tidak sedikit kaum millennial yang juga ikut menginvestasi saham. Bahkan, Warren Buffet, seorang miliarder sekaligus CEO Berkshire Hathaway, mulai berinvestasi saham sejak umurnya masih 11 tahun.

Lantas, bagaimana cara seorang mahasiswa atau pelajar bisa mulai menanam saham? Mungkin jika kamu menyukai pelajaran ekonomi atau seorang mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kamu akan mengerti beberapa hal tentang saham.

Namun, orang-orang yang bukan berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis pun ingin ikut belajar tentang saham sehingga bisa berinvestasi. Potensi terjadinya kerugian akibat tidak memiliki pemahaman yang dalam tentang saham bisa terjadi, lho. 

Sebuah Perencana Keuangan One Shield Consulting, Budi Rahardjo memaparkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa yang ingin memulai investasi saham.

Dilansir dari Kompas.com, Budi mengatakan bahwa mahasiswa masih ada di tahap pengenalan fondasi keuangan. Selama masih kuliah, ada kelebihan fleksibilitas dalam penggunaan uang walaupun terbatas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa yang ingin mulai berinvestasi saham, yakni:

1. Persiapkan dana darurat

Ketika memulai investasi saham, sebagai mehasiswa atau pelajar tentu hal ini menjadi sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk menyiapkan dana darurat.

Hal ini penting untuk berjaga-jaga, jika investasi saham yang dilakukan tidak berjalan sesuai rencana. Budi menyampaikan bahwa mahasiswa mendapatkan uang dari orang tua.

Namun, mengalokasikan uangnya sebagian dalam bentuk kas perlu dilakukan. Harus memiliki tabungan, walaupun tidak untuk 3 bulan pengeluaran. Mahasiswa bisa mulai dari 1 bulan pengeluaran.

2. Punya asuransi kesehatan

Saat ini asuransi kesehatan sangat dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Ketika seorang pelajar atau mahasiswa memutuskan untuk melakukan investasi saham, biaya dan resiko yang dikeluarkan tidak sedikit.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka akan mengurangi beban biaya apabila harus berobat. Selain itu, asuransi kesehatan juga membantu pelajar atau mahasiswa untuk mendisiplinkan diri dalam antisipasi biaya tak terduga. 

3. Mulai dari reksa dana

Sebagai  seorang pemula, mempelajari investasi saham dilakukan dari cara yang paling mudah dengan resiko yang kecil, yaitu melalui reksa dana. Reksa dana dianggap cocok bagi para pemula karena sudah terdapat manajer investasi yang akan mengelola dana, sehingga potensi mengalami kerugian cukup kecil.

Selain itu, reksa dana juga menjadi wadah bagi para investor untuk melihat profil resiko untuk menentukan instrumen investasi yang akan dipilih. Reksa dana juga bisa menentukan tujuan kamu. Misalnya, menyusun rencana jangka pendek dan jangaka panjang.

4. Cek finansial knowledge

Karena pemula memiliki pengetahuan yang terbatas, maka harus menggali lebih dalam dasar-dasar pengetahuan investasi. Katakanlah mulai dari potensi keuntungan dan resiko investasi. Pendidikan dasar mengenai investasi juga penting untuk mencegah terjadinya kerugian.

5. Pilih saham yang tepat

Dalam memulai investasi, memilih saham blue chip dengan fundamental yang baik akan memudahkan kamu sebagai investor pemula dalam mencapai keuntungan. Kamu bisa memilih saham berdasarkan historis, yang bisa bertahan dalam kondisi yang sulit.

Agar tidak salah dalam memilih saham, kamu membutuhkan mentor yang bisa mengajarimu dalam melakukan trading saham. Menurut Budi, butuh waktu 2 hingga 4 tahun bagi seorang pemula untuk bisa memahami kondisi pasar dan menjadi investor yang mandiri.

Apabila kemampuan investor pemula diasah secara terus-menerus, maka 10 hingga 15 tahun kemudian termasuk investor expert.

Baca juga: Benarkah Bitcoin is the New Gold?

(bal)

Share :