Foto: Explica
Teknologi.id – Pada era pandemi saat ini, banyak kegiatan yang beralih dari offline ke online, salah satunya kegiatan rapat atau meeting.
Di samping memiliki kelebihan
seperti efektif dan menghemat budget perusahaan ataupun karyawan itu sendiri,
ada satu kelemahan dari tren ini.
Yang bisa membuat beberapa
pekerja work from home (wfh) merasa
stres, yaitu video konferensi yang dilakukan semakin intens setiap hari.
Sudah banyak laporan yang menyebutkan
kalau berlama-lama di depan laptop dalam panggilan video dapat membuat kondisi
mental dan psikologis menurun.
Kali ini penelitian oleh Microsoft menunjukkan, panggilan video terus menerus dapat meningkatkan stres dan membuat otak mudah lelah.
Baca juga: Canggih, Microsoft Mesh Bisa Bikin Meeting dengan Hologram
Penelitian dilakukan pada 14
orang yang berpartisipasi dalam 8x panggilan video berdurasi setengah jam dalam
waktu 4 hari.
Dalam satu hari, panggilan
diberikan jeda 10 menit, sementara hari lainnya tidak diberi jeda.
Para peserta mengenakan topi EEG,
peralatan pemantau otak yang memberikan gambaran umum tentang dampak suatu
jenis aktivitas terhadap otak.
Hasilnya, pengujian panggilan video yang tidak diberikan jeda menunjukkan tingkat gelombang yang lebih tinggi, yang terkait dengan stres, kecemasan, dan konsentrasi.
Foto: Digitalfyme
Jika dilihat dari grafik tersebut, terlihat peningkatan terjadi secara konsisten tanpa adanya jeda, tidak seperti grafik yang melakukan jeda panggilan video.
Baca juga: Otak Manusia Dikembangkan dalam Microchip, Harganya 5 Dolar
Grafik lainnya menunjukkan
gelombang biru yang membuat peningkatan stres lebih rendah. Ini diambil ketika
pengujian diberikan jeda 10 menit pada setiap panggilan video.
Meskipun pembacaan EEG bukanlah
pengukuran stres yang paling tepat, ini dapat menjadi evaluasi yang cukup baik
untuk mengetahui seberapa stres dalam skala 1-5.
Untuk menanggulangi kasus ini,
Stanford memiliki beberapa rekomendasi, seperti mematikan kamera, penempatan
kamera yang jauh, atau mematikan tampilan Self
View.
Meski pandemi akhirnya hilang
dari muka bumi, bukan berarti pertemuan virtual melalui panggilan video juga
akan dihapuskan.
Hal tersebut sudah merupakan era
baru yang kemungkinan akan menjadi normal di masa kini dan masa depan.
(fpk)