Foto: Russia Beyond
Teknologi.id - Rusia memamerkan jet tempur siluman yang dijuluki 'Checkmate' pada MAKS Air Show
Selasa (20/7).
Pesaing F-35 Amerika ini akan
ditawarkan pada market global oleh perusahaan raksasa militer Rusia, Rostec.
Pesawat ini diklaim unik dan
belum pernah dikembangkan sebelumnya di Rusia. Dalam keterangan resminya,
tertulis pesawat ini merupakan kombinasi inovasi, solusi dan teknologi, yang
membuat pesawat ini memiliki kemampuan sulit terlihat radar dan performa terbang
yang tinggi.
Direktur Umum United Aircraft
Corporation (UAC) Yuri Slyusar mengatakan pesawat ini memiliki radius tempur
1.500 kilometer, rasio dorong yang besar, jarak pendek untuk lepas landas dan
pendaratan, dan memiliki muatan tempur sebesar 7 ton.
Pembuat Checkmate mengatakan pesawat tempur siluman generasi kelima terbaru Rusia ini akan membawa banyak senjata melebihi kemampuan angkut senjata yang dimiliki F-35 Lockheed Martin AS.
Baca juga: China Luncurkan 23 Roket Untuk Hindarkan Bumi dari Armagedon
Senjata yang akan dibawa beragam,
dari yang dipandu maupun tak dipandu, dan dapat menyerang target udara, darat
atau laut.
Bahkan, diklaim memiliki
kompartemen senjata (bay) terbesar di kelasnya, dan kemampuan untuk membawa 5
rudal air-to-air dari jangkauan yang berbeda.
Dilansir dari CNN Indonesia, Pesawat
jet itu kabarnya akan memulai debut terbang di pertunjukan udara MAKS di Moskow
minggu depan.
Rostec, perusahaan induk Sukhoi,
memberi bocoran lewat sebuah video, yang dirilis perusahaan tersebut pada 13
Juli lalu.
Beberapa hari kemudian bocoran
foto beredar di jagat maya, yang menggambarkan pesawat terbungkus dengan terpal
penutup di lapangan terbang Ramenskoye, Zhukovsky International Airport tempat
pertunjukan MAKS.
Meski demikian, beredarnya foto itu hingga kini belum dapat dipastikan kebenarannya.
Baca juga: China Luncurkan Kereta Maglev, Kereta Tercepat Di Dunia
A new image of the Sukhoi LTS "CheckMate".
(Image via Ugolok_Sitha) pic.twitter.com/Naq0CAMhsp
Checkmate disebut dapat
melengkapi Su-57 bermesin ganda yang lebih besar, yang pertama kali terbang
pada tahun 2010 dan saat ini sedang dalam produksi serial di pabrik Sukhoi di
Timur Rusia.
Negara seperti UEA, Argentina,
Vietnam dan India mungkin menjadi yang pertama untuk menandatangani kontrak
dengan Rusia untuk jet siluman baru ini.
Kepala Rostec, Sergey Chemezov,
mengatakan kepada wartawan bahwa Checkmate dimaksudkan untuk menjadi alternatif
yang lebih efektif dan terjangkau untuk F-35, Gripen SAAB, dan Dassault Rafale
Prancis.
“Harga kami, saya harap, masing-masing
antara USD25 juta hingga USD30 juta (sekitar Rp362 miliar-Rp435 miliar),” kata
Chemezov, seperti dikutip Sindonews dari Russia Today.
(fpk)