Hati-Hati! Dampak Buruk Gadget Bagi Keterampilan Anak Kuasai Bahasa

Muhammad Haris Aminan . September 18, 2024

Dampak Buruk Gadget Bagi Keterampilan Anak Kuasai Bahasa

Foto: SIPP FM

Teknologi.id - Gadget seiring perkembangan waktu menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan setiap orang baik dewasa maupun anak-anak. Gadget menawarkan beragam hal mulai dari kemudahan komunikasi, membantu pekerjaan hingga menjadi sarana hiburan. Aspek terakhir secara umum dapat kita lihat dilingkungan sekitar cukup lekat dengan anak-anak. Adanya gadget sebagai media hiburan menawarkan berbagai hal seperti game hingga sosial media yang memiliki potensi menumbuhkan rasa ketergantungan ataupun ketagihan. Hal ini perlu menjadi catatan utamanya ketika menyangkut kepentingan anak. 

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan menunjukkan bahwa penggunaan gadget secara berlebihan berpotensi menghambat keterampilan bahasa anak. Studi ini melibatkan lebih dari 400 keluarga di Estonia dan menemukan bahwa anak cenderung meniru kebiasaan orang tua mereka dalam hal penggunaan gadget.

Dalam penelitian tersebut, Dr. Tiia Tulviste dari Universitas Tartu menyatakan bahwa pola penggunaan layar gadget pada anak sangat serupa dengan kebiasaan orang tua mereka. "Penelitian kami menunjukkan bahwa kebiasaan penggunaan layar gadget pada anak sangat mirip dengan pola yang diterapkan orang tua mereka," jelas Dr. Tulviste, sebagaimana dilansir oleh Earth.com.

Baca juga : Penting! Ini Tips dan Cara Ampuh Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak

Survei yang dilakukan oleh Dr. Tulviste dan rekannya, Dr. Jaan Tulviste, meneliti kebiasaan penggunaan gadget di akhir pekan dari berbagai keluarga. Mereka meminta orang tua menilai kemampuan bahasa anak melalui kuesioner sekaligus menilai kebiasaan menonton layar oleh anak dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah.

Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar memiliki masalah dalam perkembangan keterampilan bahasa mereka, sementara anak yang lebih jarang menggunakan layar gadget menunjukkan perkembangan bahasa yang lebih baik.

Selain itu, studi tersebut juga menyelidiki dampak dari video game pada keterampilan bahasa. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain game oleh anak cenderung berdampak negatif pada kemampuan bahasa mereka.

Maka hal ini perlu menjadi catatan, utamanya bagi para orang tua yang akan menjadi role model bagi anaknya. Orang tua harus mampu menempatkan diri dengan memberi contoh aktivitas positif ketika sedang bersama dengan anak mereka. Selain itu, juga diperlukan pengawasan guna memantau aktivitas anak ketika menggunakan gadget. Hal ini juga penting guna melakukan kontrol terhadap jangka waktu penggunaan layar gadget oleh anak, terlebih jika mempertimbangkan hasil penelitian diatas.

Foto : Ilmu Pengadaan

Perkembangan bahasa anak sendiri pada umum dinilai dapat dipengaruhi oleh interaksi langsung dengan orang dewasa. Percakapan sehari-hari memungkinkan anak untuk terpapar pada berbagai kata dan struktur bahasa yang pada akhirnya memperkaya kemampuan bahasa mereka. Sayangnya, peningkatan waktu penggunaan layar gadget sering kali mengurangi kesempatan untuk percakapan berharga ini.

Para peneliti juga menekankan bahwa meskipun beberapa aplikasi atau buku elektronik interaktif dapat memberikan manfaat, namun adanya interaksi langsung dengan orang lain tetap menjadi faktor kunci dalam perkembangan kemampuan bahasa pada anak .

Penelitian ini dilakukan sebelum pandemi Covid-19, yang menyebabkan penggunaan layar semakin meningkat di banyak keluarga di seluruh dunia. Menurut Dr. Tulviste, "Data yang kami kumpulkan diambil sebelum pandemi. Akan menarik jika penelitian lanjutan bisa mengeksplorasi dampak penggunaan layar selama pandemi terhadap perkembangan bahasa anak."

Sejak pandemi, masyarakat kelas tradisional sebagian besar telah beralih ke platform digital. Hal ini menyebabkan anak-anak mereka mengenal penggunaan gadget. Selain itu, adanya penggunaan gadget untuk pelaksanaan pendidikan secara daring dinilai tidak sepadan dengan manfaat interaksi secara langsung melalui pendidikan luring. 

Dalam situasi ini, para pendidik menemukan fakta bahwa anak yang mengalami kesulitan dengan bahasa akam semakin kesulitan memahami kosakata dan tata bahasa melalui platform digital. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang seimbang di mana orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk melengkapi pembelajaran berbasis digitalr dengan komunikasi tatap muka yang interaktif, sehingga keterampilan bahasa anak-anak dapat berkembang lebih baik.

Baca berita dan artikel lain di Google News.

(mha)

Share :