Foto: DSX Hub
Teknologi.id – Indonesia akhirnya segera memasuki era 5G. Telkomsel
membuka gerbang era itu setelah mengantongi izin commercial operation permit
dari Kementerian Kominfo.
Sebagai teknologi baru, tidak
sedikit orang yang meragukan 5G. Meski menawarkan kecepatan yang lebih tinggi
dari 4G, masalah infrastruktur yang belum merata masih membayangi teknologi
ini.
Perusahaan analisis jaringan
telekomunikasi, OpenSignal menyebutkan mayoritas masyarakat Indonesia saat ini
masih bergantung pada jaringan 3G di tengah upaya menggelar jaringan internet
generasi kelima (5G).
Masih besarnya ketergantungan
terhadap teknologi 3G menjadi tantangan tersendiri bagi operator seluler.
Terutama untuk mematikan jaringan
3G dan menggunakan spektrum nirkabel tersebut untuk teknologi 4G yang lebih
efisien dan tentunya 5G.
Untuk itu OpenSignal melakukan
riset dan mencari tahu lebih lanjut alasan para pengguna teknologi 3G atau yang
disebut sebagai “3G-only users” tidak pernah terhubung dengan 4G.
Berdasarkan riset Open Signal, dikutip dari Okezone hari Senin (07/06/2021), terdapat tiga alasan utama mengapa banyak pengguna smartphone di Indonesia yang masih menggunakan jaringan 3G dan tidak pernah beralih ke teknologi 4G.
Baca juga: 5G di Indonesia Masih Belum Optimal, Mengapa Demikian?
Tidak berlangganan 4G
Foto: AndroLite
Dari data OpenSignal, 67,5% dari 3G-only
users di Indonesia mempunyai smartphone berkemampuan 4G dan mereka menghabiskan
waktu di area yang terjangkau oleh 4G.
Kemungkinan besar para 3G-only
users ini tidak melakukan peningkatan berlangganan 4G atau pengguna
menonaktifkan koneksi 4G pada ponsel mereka.
Hal yang dapat dilakukan oleh
para operator seluler di Indonesia untuk mengajak sebagian besar 3G-only users
melakukan migrasi ke 4G, nantinya ke 5G.
Operator seluler harus mampu meningkatkan
pengalaman pengguna seluler secara keseluruhan.
Caranya dengan memperkenalkan
tarif paket 4G yang menarik dan menjelaskan manfaat 4G terhadap pengalaman
seluler yang lebih baik.
Tidak memiliki perangkat berkemampuan 4G
Foto: iPrice
Sebanyak 16,8% dari 3G-only users
di Indonesia menghabiskan waktu di area yang terjangkau oleh 4G, kendati
demikian mereka tidak memiliki perangkat yang dapat memanfaatkan 4G.
Beberapa faktor mempengaruhi hal
ini, contohnya, walaupun smartphone yang berkemampuan 4G semakin terjangkau,
pengguna yang berpenghasilan rendah tetap tidak mampu untuk membeli.
Tidak terjangkau oleh jaringan 4G
Foto: Liputan6
Baca juga: Jaringan 5G Bisa Matikan PlayStation dan Xbox, Mengapa?
10,9% dari 3G-only users memiliki
smartphone yang berkemampuan 4G, tetapi pengguna menghabiskan waktu di area
yang tidak terjangkau 4G dari operator seluler mereka.
Artinya, pengguna tidak memakai
4G karena area mereka tidak terjangkau oleh 4G. Sebagai tambahan, 4,9% dari
3G-only users tidak memiliki perangkat yang berkemampuan 4G.
Selain itu mereka juga berada di
area yang tidak terjangkau teknologi 4G, sehingga 15,8% masyarakat Indonesia
tidak pernah memakai 4G.
(fpk)