Ilustrasi. Foto: ekrut
Teknologi.id - Sebelum memulai proyek IT, diperlukan banyak perencanaan dan proses pengambilan keputusan. Memilih teknologi stack yang sesuai bisa berimbas pada waktu pengembangan, biaya, kualitas aplikasi, dan skalabilitiasnya.
Teknologi stack adalah kombinasi dari bahasa pemrogaman, framework, dan software yang digunakan untuk membangun suatu aplikasi.
Tiap web aplikasi terdiri atas sisi server dan sisi klien. Ketika merencanakan untuk memilih teknologi stack, pengembang harus memerhatikan kedua sisi tersebut.
Framework front-end modern mengontrol 3 elemen antarmuka: template HTML, style dan fungsionalitas interaktif suatu laman web. Saat ini, ada 3 framework yang lazim digunakan: ReactJS, Angular, dan VueJS.
Presentase penggunaan front-end framework tahun 2020. Foto: Stackoverflow
Apa perbedaan ketiganya dan bagaimana menentukan framework mana yang sesuai? Berikut Teknologi.id rangkum untukmu.
Baca juga: Tertarik Jadi Pengembang Front-End? Perhatikan Hal-hal Berikut
1. ReactJS
ReactJS sejatinya bukannya framework, lebih sesuai disebut sebagai librari antarmuka yang dibuat oleh Facebook dan banyak digunakan secara luas. ReactJS cocok digunakan untuk aplikasi yang tidak terlalu kompleks dan fokus pada antarmuka pengguna yang lebih kompleks. ReactJS tidak memiliki workflow yang pasti, sehingga akan membingungkan pengembang yang kurang berpengalaman, namun hasilnya ReactJS lebih fleksibel. ReactJS memiliki framework untuk pengembangan aplikasi mobile yang disebut React Native.
2. Angular
Angular merupakan kompetitor terbesar bagia ReactJS. Angular merupakan framework yang cocok untuk proyek yang lebih kompleks dengan kebutuhan pemahaman logika yang lebih rumit. Angular memiliki ekosistem pengembangan yang solid dan arsitektur yang bersih. Angular juga mudah diintegrasikan dengan back-end MVC. Angular akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, namun biaya yang dibutuhkan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi akan lebih lama. Angular dibuat oleh Google dan banyak digunakan di perusahaan IT besar.
Baca juga: Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Teknologi Front-End Stack?
3. VueJS
Mirip dengan ReactJS, VueJS adalah library antarmuka pengguna dan merupakan gabungan antara konsep ReactJS dan Angular. Vuex, state manager VueJS lebih mudah pemeliharaannya dibandingkan Redux. VueJS merupakan solusi untuk budget yang lebih rendah dan mudah dipelajari dengan waktu pengembangan yang cukup mudah. Sayangnya, VueJS tidak didukung oleh perusahaan besar sehingga belum bisa diperkirakan berapa lama library ini bisa bertahan.
(im)