Teknologi. id - Semaglutide, zat yang terkandung pada Ozempic dan Wegovy, telah lama dikenal sebagai obat yang efektif untuk pengelolaan diabetes tipe 2 dan penurunan berat badan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini mungkin memiliki manfaat tambahan yang menarik: membantu perokok berhenti merokok.
Menurut artikel publikasi oleh the Annals of Internal Medicine, sebuah studi baru menunjukkan bahwa semaglutide dapat membantu mengurangi keinginan merokok pada perokok. Penelitian yang dikonduksi oleh the National Institue on Drug Abuse (NIDA) menemukan bahwa semaglutide, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati diabetes tipe 2, dapat memengaruhi otak dengan cara yang sama seperti ketika mengurangi nafsu makan. Hal ini mungkin terjadi karena semaglutide bekerja pada reseptor GLP-1 di otak, yang tidak hanya mengatur nafsu makan tetapi juga dapat memengaruhi perilaku kecanduan, termasuk keinginan untuk merokok.
Ungkap Luba Yammine, praktisi perawat di Univerrsity of Texas, penelitian ini masih berada pada tahap awal, namun membuahkan hasil yang cukup menjanjikan. Peserta yang menggunakan semaglutide melaporkan penurunan yang signifikan dalam keinginan untuk merokok, serta jumlah rokok yang mereka hisap setiap hari. Jika hasil ini dikonfirmasi dalam studi lebih lanjut, semaglutide bisa menjadi alat yang berguna dalam program berhenti merokok, memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi mereka yang berusaha menghentikan kebiasaan merokok.
Baca juga: Hormon Baru Ditemukan di Tubuh Manusia, Bisa Pulihkan Tulang yang Patah
Semaglutide dan Obat Penurunan Berat Badan
Selain potensi manfaatnya dalam membantu berhenti merokok, semaglutide telah dikenal efektif dalam membantu penurunan berat badan. Namun korelasi antara Semaglutide dan penurunan berat badan cukup kompleks. Menurut Heath Schmidt, seorang peneliti kecanduan dan profesor di Universitas Pennsylvania, mereka belum sepenuhnya memahami bagaimana obat GLP-1 seperti semaglutide bekerja dalam konteks penggunaan obat.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa obat ini memengaruhi sistem reward atau ganjaran di otak dengan cara menghalangi beberapa sinyal dari zat kimia utama yang memberikan rasa senang, yaitu dopamin.
Dr. Nora Volkow, penulis studi dan direktur NIDA, menjelaskan bahwa sistem dopamin ini yang membuat obat-obatan terasa menyenangkan. Jika sistem ini terganggu, maka obat-obatan tersebut tidak lagi memberikan rasa senang.
Schmidt, Volkow, dan Yammine percaya bahwa kemampuan semaglutide untuk mengganggu sistem penghargaan yang berlebihan ini mungkin menjadi alasan mengapa obat ini bisa mengurangi keinginan untuk makan berlebihan dan merokok. Penelitian juga menunjukkan bahwa obat ini mungkin bekerja dengan cara yang sama untuk zat-zat adiktif lainnya.
Pertimbangan dan Potensi Efek Samping
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan potensi efek samping dari penggunaan semaglutide. Efek samping yang umum termasuk mual, muntah, diare, dan sembelit. Namun, efek samping ini biasanya ringan dan cenderung berkurang seiring waktu. Konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah penting sebelum memulai pengobatan dengan semaglutide untuk memastikan bahwa obat ini sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Kombinasi potensi manfaat semaglutide dalam membantu berhenti merokok dan penurunan berat badan dapat memberikan keuntungan kesehatan yang terpadu bagi banyak individu. Merokok dan obesitas adalah dua faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan membantu individu berhenti merokok dan menurunkan berat badan, semaglutide dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan jangka panjang dan pengurangan risiko penyakit terkait.
Semaglutide menunjukkan potensi besar sebagai alat yang membantu dalam berhenti merokok dan pengelolaan berat badan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan awal ini dan memahami mekanisme yang mendasari efek tersebut. Namun, jika hasil ini terbukti konsisten, semaglutide bisa menjadi bantuan ekstra yang berharga dalam strategi kesehatan masyarakat untuk mengurangi prevalensi merokok dan obesitas, serta meningkatkan kualitas hidup banyak individu.
Baca berita dan artikel lainnya di : Google News