Teknologi.id - Google Chrome baru-baru ini mengeluarkan peringatan baru kepada pengguna terkait praktik pemindaian file yang dienkripsi. Peringatan ini muncul setelah Google memutuskan untuk memperbarui sistem perlindungan "Safe Browsing" mereka.
Pembaruan ini mencakup pemindaian file yang dilindungi kata sandi, sebuah langkah yang memicu perdebatan mengenai privasi dan keamanan data pengguna.
Pembaruan Sistem Safe Browsing
Dalam artikel yang diterbitkan oleh Ars Technica, dijelaskan bahwa Google telah merombak sistem Safe Browsing mereka dengan tujuan meningkatkan keamanan pengguna. Pembaruan ini memungkinkan Chrome untuk memindai file yang dilindungi kata sandi dan file terenkripsi lainnya. Langkah ini diambil untuk mendeteksi ancaman yang mungkin tersembunyi dalam file-file tersebut, seperti malware atau perangkat lunak berbahaya lainnya.
Google mengeklaim bahwa peningkatan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk melindungi pengguna dari serangan siber yang makin canggih. Dengan memindai file yang dilindungi kata sandi, Google berharap dapat mencegah penyebaran malware yang menggunakan enkripsi sebagai metode untuk menyembunyikan diri dari pemindaian tradisional.
Sebagai tim dari Google, Jasika Bawa, Lily Chen, Daniel Rubery, mengungkapkan bahwa tidak semua deep scan dilakukan secara otomatis. Pencurian cookie biasanya dikemas dalam arsip terenskripsi seperti file .zip, .7z, atau .rar, yang dilindungi oleh kata sandi, yang menyembunyikan konten file dari deteksi Safe Browsing. Dengan itu mereka menciptakan dua mekanisme perlindungan yang disesuaikan dengan Safe Browsing yang dipilih pengguna Chrome.