Wow! Mahasiswa ITS Modifikasi Aspal Pakai Serabut Kelapa dan Lumpur Lapindo

Azriel Agustian . March 06, 2024

its

Foto : its.ac.id

Teknologi.id - Para mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) memodifikasi pembuatan lapis aspal beton (laston) untuk menambah kekuatan jalan aspal. Inovasi produk lapis aus itu juga untuk membuat permukaan jalan lebih kesat, mengingat sebagian kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kondisi jalan yang licin.

Ketua tim Reswara 64 Bahrul Ilmi Mubarak mengatakan ide ini juga didasarkan adanya bahan penyusun aspal yang pada umumnya dapat menyumbangkan emisi yang cukup besar. "Jadi kami menginovasikan penggunaan limbah serat kelapa sawit dan lumpur panas Sidoarjo sebagai bahan tambahan penyusun lapisan aspal," kata Bahrul, Jumat (1/3/2024).

Bahrul menjelaskan, emisi yang dihasilkan jalan berbahan aspal dapat berasal dari beberapa tindakan atau kejadian pada fisik jalan aspal itu sendiri. Contohnya, ketika permukaan jalan aspal terkena paparan radiasi matahari, yang dapat meningkatkan lonjakan produksi gas karbon dioksida (CO2) sebanyak tiga kali lipat.

"Proses pemeliharaan dan perkerasan pada jalan aspal juga turut menyumbang emisi yang cukup besar," ujar mahasiswa angkatan 2021 tersebut.

Bahrul menjelaskan, inovasi modifikasi jalan aspal ini dilakukan dengan menambahkan sejumlah bahan yang dapat meningkatkan kualitas jalan, serta mengurangi emisi yang dihasilkannya. Bahan pertama merupakan aerogel yang berasal dari sintesis silikon dioksida (SiO2) hasil ekstraksi lumpur panas Sidoarjo. Aerogel ini memiliki kemampuan dalam menyerap gas CO2.

BACA JUGAUsung Green Energy, Prabowo Mau Pakai Tebu dan Singkong Gantikan Bensin

Bahan selanjutnya adalah besi(III) oksida (Fe2O3) hasil ekstraksi lumpur panas sebagai modifikasi pigmen aspal. Senyawa ini dinilai dapat menurunkan suhu jalan aspal. Terakhir, penambahan split mastic dengan aditif serat kelapa sawit untuk meningkatkan nilai kekesatan jalan dan kemampuan jalan menyerap air.

"Jadi hasil modifikasi pada lapis aus ini dapat turut berperan meningkatkan umur teknis aspal," ucap Bahrul.

Bahrul mengungkapkan, timnya akan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak untuk pengaplikasian inovasi ini. Di antara dengan Lapindo Brantas Inc untuk penggunaan lumpur panas yang dibutuhkan.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk proses penelitian lebih lanjut terkait modifikasi aspal. Kerja sama juga dilakukan dengan PT Sinar Mas Agro untuk pengelolaan limbah serat kelapa sawit.

"Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi dengan riset mendalam dan peninjauan dari berbagai aspek fungsional," ujar Bahrul.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(aa)

Share :