Foto: Twitter.com/SeanSafyre
Teknologi.id - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi ketika sebuah iPhone yang jatuh dari pesawat jenis Boeing 737 Max Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 ditemukan dalam keadaan utuh dan masih menyala.
Kejadian ini menjadi viral setelah pengguna Twitter bernama Sean Bates menemukan iPhone tersebut saat sedang berjalan di sekitar Barnes Road dekat Highway 217 di Portland, Amerika Serikat.
Dalam postingannya di Twitter, Bates mengungkapkan bahwa ia menemukan iPhone tersebut dalam keadaan utuh dan tidak terkunci. Layar iPhone menunjukkan bukti pembayaran untuk dua bagasi di Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282, serta pesawat jenis Boeing 737 Max-9.
Bagian bawah iPhone terlihat masih terhubung dengan kabel charger, mengindikasikan bahwa ponsel tersebut sedang dalam proses pengisian daya ketika terlempar dari kabin pesawat.
Bates segera melaporkan temuannya kepada National Transportation Safety Board (NTSB). Agen NTSB menyebutkan bahwa ini merupakan ponsel kedua yang ditemukan terlempar dari pesawat Alaska Airlines, namun tidak memberikan rincian mengenai jenis atau kondisi ponsel tersebut.
Ponsel ini terlempar dari kabin pesawat setelah penutup pintu pesawat jebol hanya beberapa saat setelah pesawat lepas landas dari Portland International Airport. Meskipun demikian, pesawat berhasil melakukan pendaratan darurat di Portland, dan semua penumpang serta awak kabin selamat.
Namun, pertanyaan muncul: bagaimana mungkin iPhone tetap utuh setelah jatuh dari ketinggian 16.000 kaki? Jawabannya, menurut Duncan Watts, seorang peneliti di Institute of Theoretical Astrophysics di University of Oslo, terletak pada hambatan udara.
Baca juga: Apple Berencana Hadirkan Fitur AI di iOS 18?
Watts menjelaskan bahwa jika ponsel jatuh dengan layarnya menghadap tanah, hambatannya cukup besar. Namun, jika ponsel jatuh lurus, hambatan udaranya lebih sedikit, memungkinkan ponsel terombang-ambing sedikit dan mendapat banyak angin yang memberikan gaya dorong ke atas.
Semua objek yang jatuh ke Bumi akan mencapai titik yang disebut kecepatan terminal, di mana gaya gravitasi tidak bisa membuat pergerakannya lebih cepat karena adanya hambatan udara di atmosfer.
Dalam kasus iPhone ini, kecepatannya diperkirakan hanya sekitar 80 km/jam, jauh lebih rendah daripada kecepatan terminal untuk benda seukuran ponsel. Oleh karena itu, meskipun terjatuh dari ketinggian yang signifikan, iPhone tersebut masih bisa bertahan dan bahkan ditemukan dalam kondisi hidup.
Untungnya, iPhone tersebut jatuh di area yang banyak ditumbuhi rumput, berfungsi sebagai semacam bantalan alami yang membantu mengurangi dampak benturan.
Kejadian ini memberikan gambaran bahwa ketangguhan fisik pada desain ponsel modern dan faktor lingkungan tempat ponsel jatuh dapat berperan penting dalam memastikan keselamatan dan kelangsungan hidup ponsel tersebut.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LF)