
Teknologi.id - Nvidia resmi memperkenalkan DGX Spark, superkomputer AI terkecil di dunia yang bisa diletakkan langsung di meja kerja. Meski berukuran mungil—hanya 15 x 15 x 5 cm dengan bobot 1,2 kg (mirip Apple Mac Mini)—kekuatan perangkat ini luar biasa.
DGX Spark mampu menjalankan model AI hingga 200 miliar parameter, setara dengan sistem yang biasanya hanya bisa dijalankan oleh server raksasa di pusat data (data center). Kini, siapa pun bisa melatih dan menjalankan model AI canggih tanpa harus menyewa server cloud seperti AWS atau Google Cloud.
Dengan kehadiran DGX Spark, Nvidia ingin membuka akses komputasi AI kelas profesional untuk peneliti, startup, mahasiswa, hingga individu kreatif yang ingin berinovasi tanpa biaya besar.
Baca juga: CEO Nvidia: Chip China Tinggal Hitungan Nanodetik di Belakang AS
Spesifikasi Lengkap Nvidia DGX Spark
Nvidia menghadirkan teknologi kelas data center ke perangkat mini ini. DGX Spark menggunakan chip terbaru Grace Blackwell Superchip GB10, gabungan CPU dan GPU yang dirancang khusus untuk AI generatif dan machine learning.
Berikut spesifikasi utamanya:
-
Kekuatan komputasi: hingga 1 petaflop atau 1.000 triliun operasi per detik
-
Memori terpadu: 128 GB unified memory yang digunakan bersama CPU dan GPU
-
Penyimpanan: hingga 4 TB SSD NVMe, cukup besar untuk menyimpan model AI berukuran masif
-
Konektivitas: jaringan Ethernet 200 Gb/s dan NVLink-C2C dengan bandwidth lima kali lebih besar dari PCIe Gen 5
-
Sistem operasi: DGX OS (turunan Ubuntu Linux) yang sudah dioptimalkan untuk GPU, lengkap dengan CUDA library dan Nvidia NIM microservices
-
Konsumsi daya: hanya 240 watt, cukup disambungkan ke stopkontak rumah biasa
Artinya, pengguna bisa memiliki superkomputer AI pribadi di rumah atau kantor tanpa perlu sistem pendingin server atau daya listrik besar.
Performa Kelas Profesional dalam Ukuran Mini
Menurut Nvidia, performa GPU pada DGX Spark setara dengan RTX 5070, namun jauh lebih unggul di sisi memori. Jika RTX 5070 hanya memiliki 12 GB VRAM, DGX Spark membawa 128 GB unified memory.
Kombinasi ini membuat DGX Spark mampu menangani model AI berukuran besar, bahkan setara dengan proyek riset AI seperti ChatGPT, Gemini, atau Claude, tanpa perlu terhubung ke cloud.
Harga Nvidia DGX Spark
DGX Spark dibanderol mulai 3.999 dolar AS atau sekitar Rp66,3 juta. Sekilas memang terdengar mahal, tetapi harga ini justru tergolong terjangkau jika dibandingkan dengan perangkat AI profesional lainnya.
Sebagai perbandingan:
-
Nvidia RTX Pro 6000: sekitar Rp149 juta
-
Nvidia H100 (kelas data center): mencapai Rp414 juta per unit
Dengan harga jauh lebih rendah, DGX Spark membuka peluang bagi universitas, startup, dan individu untuk mengembangkan serta melatih model AI sendiri tanpa bergantung pada server raksasa.
Baca juga: Nvidia Perkenalkan Super Komputer Canggih Bikin Robot Bisa Bernalar Seperti Manusia
Masa Depan AI yang Lebih Terjangkau
Peluncuran DGX Spark menjadi langkah besar Nvidia dalam demokratisasi teknologi AI. Selama ini, komputasi AI berskala besar hanya bisa dilakukan oleh perusahaan dengan infrastruktur mahal. Kini, dengan DGX Spark, Nvidia menghadirkan kekuatan superkomputer ke tangan lebih banyak orang.
Dengan ukuran kecil, daya rendah, dan kemampuan luar biasa, DGX Spark berpotensi merevolusi cara orang mengembangkan kecerdasan buatan di masa depan, menjadikannya tonggak baru dalam sejarah superkomputer mini.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(yes)