Layer-2 Blockchain: Narasi Crypto 2024 yang Harus Kamu Tahu

Nusa Finance . February 03, 2024
cointain ilustration of layer-2 blockchain
Sumber Foto: Freepik


Dalam industri cryptocurrency, proyek-proyek blockchain Layer-2 (L2) telah menjadi kontributor penting yang meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan blockchain Layer-1 (L1). Namun, apa sebenarnya teknologi Layer-2 ini, dan apa yang dijanjikannya? 

Dalam artikel ini akan membahas awal mula munculnya inovasi layer pada dunia blockchain, apa itu Layer-2, dan proyek-proyek Layer-2 terbaik yang patut diperhatikan pada tahun 2024.

Awal Mula Inovasi Layer Pada Blockchain

Inovasi layer blockchain muncul sebagai solusi dari permasalahan yang disebut “blockchain trilemma”, yakni permasalahan skalabilitas, desentralisasi, dan keamanan. Proyek blockchain hanya bisa mengoptimalkan serta menyeimbangkan 2 dari 3 pilar tersebut, sehingga ada satu pilar yang harus dikorbankan. Kendala ini pertama kali ditemukan oleh pendiri Ethereum, Vitalik Buterin.

Dengan begitu, muncullah inovasi untuk membantu menyelesaikan masalah keseimbangan ketiga faktor tersebut. Inovasi ini dilakukan dengan menggunakan sistem lapisan atau layer agar sistem tidak terpusat dalam satu entitas saja. Semua lapisan memiliki peran penting yang berbeda.

Apa Itu Layer-2 Blockchain?

Layer-2 blockchain adalah lapisan tambahan atau protokol yang dibangun di atas infrastruktur blockchain yang sudah ada atau dikenal sebagai Layer-1. Dengan menggunakan teknologi Layer-2, batasan-batasan pada blockchain Layer-1 seperti Bitcoin dan Ethereum dapat diatasi. 

Adapun inovasi yang ditawarkan oleh Layer-2 adalah:

  • Skalabilitas yang Lebih Baik: Dengan memindahkan sebagian besar proses transaksi pada lapisan tambahan, jaringan dapat memproses lebih banyak transaksi secara bersamaan, meningkatkan kapasitas jaringan secara signifikan.
  • Biaya Transaksi yang Lebih Rendah: Dengan menggunakan Layer-2, transaksi akan diproses di lapisan tambahan, sehingga biayanya lebih murah daripada transaksi yang diproses di layer-1.
  • Kecepatan Transaksi yang Lebih Cepat: Layer-2 memungkinkan transaksi diproses dengan lebih cepat karena sebagian besar proses dilakukan di lapisan tambahan, sehingga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memverifikasi transaksi dan menjadi lebih efisien.

Cara Kerja Layer-2

Proses transaksi yang terjadi pada layer-2 dapat dilakukan melalui 2 cara, yang pertama dengan memprosesnya secara off-chain terlebih dahulu lalu dikembalikan ke layer-1, atau cara kedua dengan memproses transaksi secara on-chain menggunakan teknik yang lebih kompleks. 

Terdapat dua metode yang sering digunakan oleh proyek berbasis layer-2, yakni:

  • Rollups, yakni mengumpulkan sejumlah transaksi menjadi satu paket rollup dan memprosesnya secara off-chain. Kemudian, barulah satu paket tersebut dikirim kembali ke layer-1 dan dapat diproses secara cepat. Metode rollup memiliki dua variasi yang umum digunakan yaitu Optimistic Rollup dan Zero-Knowledge (ZK).

Contoh proyek yang menggunakan metode ini adalah Arbitrum, Optimism, dan Loopring

  • Sidechains, yakni berbentuk jaringan blockchain independen yang memiliki seperangkat validatornya sendiri, sehingga memungkinkan transaksi diproses secara paralel. Metode ini harus memanfaatkan teknologi bridge saat ingin berinteraksi dengan Ethereum.

Contoh proyek yang menggunakan metode ini adalah xDai Chain, POA network, dan Polygon

Metode-metode ini membuat blockchain tetap tersusun secara rapi dan tidak terjadi penggandaan pada penciptaan sebuah blok atau pencatatan transaksi.

Pemanfaatan Layer-2 dan Potensinya di tahun 2024


layer 2 blockchain
Sumber Foto: Freepik

Berdasarkan TVL 2023, proyek layer-2 blockchain mengalami kenaikan. Hal ini membuat beberapa analis blockchain berpendapat bahwa proyek Layer-2 akan tetap mendominasi pasar crypto di tahun 2024. 


Peluncuran Ethereum Proto-danksharding EIP-4884 merupakan salah satu faktor pendukung kenaikan layer-2 di tahun 2024, di mana peluncuran tersebut diprediksi akan mendorong kenaikan Total Value Locked (TVL) dan volume transaksi jaringan Layer-2 Ethereum seperti Polygon dan Arbitrum. 

Ada beberapa contoh pemanfaatan Layer-2 dalam ekosistem cryptocurrency yang diprediksi akan naik di tahun 2024, diantaranya:

  1. Arbitrum

Arbitrum adalah proyek Layer-2 inovatif yang dikembangkan oleh Offchain Labs. Dengan menggunakan teknologi rollup, Arbitrum dapat meningkatkan skalabilitas dan menurunkan biaya transaksi di jaringan Ethereum.

Arbitrum mampu mengurangi kepadatan jaringan Ethereum secara signifikan dengan memproses hingga 40.000 transaksi per detik (TPS). Di tahun 2023, Arbitrum memiliki market cap yang mengesankan yakni sebesar $1 miliar, dengan lebih dari 435 protokol aktif dan TVL sebesar $4 miliar. 

Pencapaian tersebut menjadikan Arbitrum pilihan yang menjanjikan bagi pengembang dan investor yang mencari solusi layer 2.

2. Polygon 

Polygon adalah proyek Layer-2 yang memiliki fitur side chains dan rollups, yang memungkinkan pengguna untuk memproses transaksi dengan biaya yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi.

Polygon memiliki  kecepatan transaksi mencapai 7.000 transaksi per detik (TPS). Polygon terkenal memiliki lebih dari 350.000 pengguna aktif harian dengan Total Value Locked (TVL) yang diperkirakan mencapai sekitar $1 miliar. Polygon juga memiliki lebih dari 37.000 aplikasi yang berjalan di atasnya.

Ini menjadikan Polygon pilihan ideal bagi pengembang yang memerlukan transaksi cepat dan biaya rendah. Dengan kapitalisasi pasar yang besar, Polygon juga bisa menjadi opsi menarik bagi investor crypto yang ingin berpartisipasi dalam layanan staking.

3. Optimism 

Optimism adalah proyek Layer-2 yang menggunakan rollups optimistik untuk meningkatkan skalabilitas jaringan Ethereum. Dengan menggunakan Optimism, pengguna dapat mengalami biaya transaksi yang lebih rendah dan kecepatan transaksi yang lebih cepat di jaringan Ethereum.

Optimism mampu memproses hingga 4000 transaksi per detik (TPS). Di tahun 2023, Optimism memiliki market cap sebesar $3 miliar, dengan TVL mencapai sekitar $1.2 miliar.

Optimism sedang merencanakan pembangunan solusi skalabilitas "Superchain", yang akan menggabungkan Optimism Mainnet dan rantai lainnya menjadi satu jaringan OP Chains. Inovasi ini diharapkan bisa memajukan komputasi yang dapat diskalakan dan terdesentralisasi secara global.

Tidak diragukan lagi, teknologi Layer-2 akan terus menjadi bagian penting dalam perkembangan ekosistem cryptocurrency. Dengan meningkatnya permintaan akan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, pengguna dapat mengharapkan adopsi yang lebih luas dari teknologi ini di masa depan. 

Oleh karena itu, para pengembang dan pelaku industri harus terus berinovasi untuk memanfaatkan potensi penuh dari teknologi Layer-2 dan menjawab tantangan yang ada dalam meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan blockchain.

Dengan platform Nusa Finance, menjelajahi potensi penuh teknologi Layer-2 di ranah cryptocurrency jadi semakin mudah. Tim ahli Nusa Finance selalu siap membimbing dalam memahami dan memanfaatkan inovasi terkini di dunia blockchain, memberikan pengalaman investasi yang aman dan menguntungkan.

Tentang Nusa Finance


Dokumentasi: Nusa Finance

Nusa Finance adalah platform Web3 penyedia layanan keuangan terdesentralisasi terlengkap pertama dari Indonesia. Fitur unggulan Nusa adalah pasar pinjaman kripto dimana pengguna dapat meminjamkan dan menjaminkan aset kripto untuk membantu proses trading. Nusa bertujuan untuk membuat platform Web3 mudah diakses oleh siapa saja.


Kenali Nusa Finance lebih lanjut

Penjelasan lengkap : Docs Nusa finance

Kunjungi website : Nusa Finance

Bergabung di komunitas : Nusa Finance Indonesia 

Referensi

Adede, C. (2023, September 25). Layer-2 Crypto Projects for 2024: The Top Picks. BeInCrypto. Retrieved December 20, 2023, from https://beincrypto.com/learn/layer-2-crypto-projects/

Apa itu Layer 2 Blockchain? (2023, February 6). Reku. Retrieved December 20, 2023, from https://reku.id/en/campus/apa-itu-layer-2-blockchain

Budi Santosa, A. (2023, January 31). Apa Itu Layer 2 Crypto? Pintu. Retrieved December 20, 2023, from https://pintu.co.id/academy/post/apa-itu-layer-2-crypto-2#potensi-layer-2-di-2023

Das, L. (2024, January 5). What Are Ethereum Layer 2 Blockchains and How Do They Work? Ledger. Retrieved January 11, 2024, from https://www.ledger.com/academy/topics/blockchain/what-are-ethereum-layer-2-blockchains-and-how-do-they-work

Marcellova, K. (2023, December 13). 5 Token Layer-2 yang Akan Naik 2024, Arbitrum (ARB) Salah Satunya? Pintu. Retrieved January 11, 2024, from https://pintu.co.id/news/60802-5-token-layer-2-yang-akan-naik

Marcobello, M. (2022, June 29). What Are Layer 2s and Why Are They Important? CoinDesk. Retrieved December 20, 2023, from https://www.coindesk.com/learn/what-are-layer-2s-and-why-are-they-important/

Wade, J. (2023, September 23). Layer 1 vs. Layer 2: The Difference Between Blockchain Scaling Solutions. Investopedia. Retrieved December 20, 2023, from https://www.investopedia.com/what-are-layer-1-and-layer-2-blockchain-scaling-solutions-7104877

Share :

Nusa Finance

Nusa Finance