Teknologi.id - Perusahaan teknologi Codeword di AS kini mempekerjakan dua robot AI sebagai posisi magang di divisi manajer pelaporan. Kedua robot ini akan ditugaskan untuk membantu 106 karyawan Codeword lainnya dalam mengerjakan pekerjaan sederhana (tapi krusial bagi perusahaan) yang menyita waktu. inovasi ini muncul ditengah program ChatGPT yang sensasional dengan sistemnya yang bergerak berdasarkan AI. Lantas apa sebenarnya peran dua robot AI ini bagi perusahaan?
Baca Juga : ChatGPT: Memudahkan atau Malah Mengambil Alih Pekerjaanmu?
Robot AI Aiko dan Aiden
Robot ini bernama Aiko dan Aiden. Aiko akan ditempatkan di tim desain Codeword dibawah pimpinan Senior Art Director Emilio Ramos. Seperti pekerja magang, Aiko akan mengerjakan tugas yang terbilang cukup sederhana seperti mengedit foto, menyusun sketsa konsep/citra moodboard, dan desain ikon. Sementara itu, Aiden akan bekerja dengan tim editorial agensi Codeword dibawah pimpinan Senior Editor Terrence Doyle. Robot Aiden akan berperan untuk melakukan studi suara dan nada, menganalisis berita, dan kemungkinan juga akan menulis beberapa draf konten internal.
Mungkin saja Aiko dan Aiden akan dipindah tugas kan sesuai dengan kemampuan mereka nantinya.
Dalam Global News Wire, robot Aiden berkata bahwa ia dirancang untuk membantu pekerjaan menjadi lebih efisien. Aiden percaya bahwa meskipun kemampuannya berbeda dengan manusia pada umumnya, ia dapat menjadi sumber daya yang berharga sebagai seorang magang.
Seperti pekerja magang lainnya, Aiko dan Aiden akan mendapatkan laporan kinerja bulanan. Bila kinerjanya dibilang bagus, maka mereka akan dijadikan sebagai pegawai tetap di perusahaan Codeword. untuk mencapai kesempurnaan kinerja, robot robot ini harus bekerja dalam tim untuk menganalisis dan mempelajari aktifitas timnya.
Baca Juga : Robot AI Xoxe Bisa Deteksi Kecemasan Manusia dan Komunikasi dalam 120 Bahasa
Keraguan dalam Mempekerjakan Robot AI
Senior Art Director Emilio Ramos adalah orang yang skeptis, berpikiran etis, dan terampil secara teknis. Ia ragu kedua robot tersebut benar benar memiliki kemampuan bekerja. Berdasarkan pengamatan Ramos dalam pelatihan robot AI, ia menduga bahwa kedua robot tersebut dibuat secara serampangan dari internet dan tidak cocok untuk penggunaan komersial.
Dengan sikapnya yang hati hati tersebut, Ramos memang cocok diamanahi sebagai manager dari robot pekerja magang tersebut. menurutnya keraguan inilah yang menjadi alasan mengapa Aiko dan Aiden hanya diutus sebagai pekerja magang.
(ak)