Huawei dan Vodafone Buat Stasiun Kereta 5G, ini Kelebihannya

Fabian Pratama Kusumah . October 12, 2021

Foto: Daily News Hungary

Teknologi.id - Huawei dan Vodafone bekerjasama untuk membuat stasiun kereta api pintar pertama. Berkat keduanya, stasiun ini akan menggunakan jaringan pribadi 5G.

Setelah selesai dibangun, stasiun ini akan menjadi pusat transportasi multimoda cerdas terbesar di Eropa, dan pertama yang menggunakan jaringan pribadi 5G untuk komunikasi internal serta pengoperasian perangkat teknologi.

Dilansir dari Voi, nantinya gerbang Timur-Barat terletak di Fényeslitke, Hongaria, seluas 85 hektar.

Jaringan 5G proyek stasiun ini akan disediakan oleh Vodafone Hungaria dan Huawei Technologies Hungaria.

Jaringan ini akan digunakan untuk mengontrol derek raksasa mandiri terminal dari jarak jauh. Derek ini mampu melakukan gerakan yang halus dan merata.

Terminal akan mampu menangani hingga 1 juta kontainer 20 kaki (TEUs) per tahun setelah selesai pada kuartal pertama tahun depan.

Foto: Daily News Hungary

"Ini adalah pertama kalinya perusahaan menggunakan teknologi 5G untuk memberdayakan industri logistik perkeretaapian tradisional di Eropa dan mewujudkan kendali jarak jauh derek melalui teknologi 5G,"

Ungkap CEO Huawei Technologies Hungaria, Colin Cai Lingyu sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Senin, 11 Oktober.

"Dengan keunggulan teknis teknologi 5G, seperti kecepatan tinggi, penundaan rendah, dan kapasitas tinggi,”

“Pekerja hanya perlu duduk di ruang kontrol pusat dan menggunakan video definisi tinggi yang dikembalikan oleh 5G untuk menyelesaikan operasi dari jarak jauh, yang meningkatkan lingkungan kerja dan efisiensi operasi," imbuhnya.

Baca juga: Spesifikasi dan Teknologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sementara itu, Wakil Sekretaris Negara untuk Digitalisasi Hongaria, Károly Balázs Solymár, menyatakan pemerintah memberikan perhatian khusus pada solusi industri berbasis teknologi 5G, dengan target industri logistik.

Di mana Hungaria akan menggunakan teknologi digital mutakhir untuk melakukan inovasi tambahan di masa depan, meningkatkan daya saingnya lebih jauh.

Kesepakatan itu juga menunjukkan bahwa raksasa teknologi China, meskipun di bawah tindakan keras AS, tidak akan menyerah untuk memperluas bisnisnya di pasar luar negeri.

(fpk)

Share :