Source: Jeff Hochberf/Getty Images
Teknologi.id - Sejak tahun 1995, The Beatles
akhirnya kembali merilis lagu. Berjudul “Now And Then”, Lagu tersebut memiliki
kisah dibalik pembuatannya yang kemudian menarik banyak perhatian dari
penggemar band rock legendaris ini. Paul McCartney dan Ringo Starr menggunakan
teknologi terbaru dan marchine learning untuk menyusun lagu ini dari
rekaman lama milik John Lennon yang kualitas rekamannya tidak terlalu baik.
Pada pertengahan tahun 90-an, The
Beatles mencoba untuk mengolah lagu "Now and Then" dari demo yang
dibuat oleh John Lennon. McCartney, George Harrison, dan Starr bekerja sama
lagi untuk membuat lagu-lagu baru yang akan dimasukkan dalam album Antologi mereka.
Mereka berhasil menyelesaikan lagu "Free as a Bird" dan "Real
Love" dengan menambahkan berbagai instrumen musik ke atas demo milik
Lennon.
Namun, mereka mengalami kesulitan dalam proses pembuatan lagu "Now and Then" karena masalah teknis pada pita rekamannya yang sulit diolah. McCartney mengatakan bahwa pada rekaman demo John, suara piano-nya kurang jelas. Pada saat itu, mereka juga belum memiliki teknologi untuk memisahkan suara-suara yang berbeda. Setiap kali mereka ingin menonjolkan suara John, suara piano selalu muncul dan mengganggu.
Baca juga: The Line, Metropolis Rancangan Arab Saudi tanpa Jalan Raya dan Kendaraan
Kendati begitu, proyek lagu
"Now and Then" akhirnya terhenti, terutama karena keterbatasan
teknis. McCartney mengatakan bahwa mereka kehabisan semangat dan waktu untuk
menyelesaikannya. Setelah itu, lagu ini seolah-olah terlupakan dan terkurung di
dalam lemari mereka. Kemudian, George Harrison meninggal pada tahun 2001, yang
membuat mereka semakin ragu akan nasib lagu tersebut, akankah dapat mereka
selesaikan. "Membutuhkan hampir 25 tahun bagi kami untuk menunggu waktu
yang tepat agar bisa kembali mengerjakan 'Now and Then'," ujar McCartney.
Momen penting datang pada awal dekade ini ketika sutradara Peter Jackson membuat dokumenter Get Back yang komprehensif untuk Disney Plus. Timnya mengembangkan teknologi yang memungkinkan mereka untuk mengambil hampir semua elemen musik (termasuk demo lama) dan memisahkannya menjadi trek terpisah menggunakan machine learning. McCartney dan Starr menyadari bahwa ini adalah kesempatan mereka untuk kembali dan memberi "Now and Then" penyelesaian yang pantas. "Sekarang kami bisa mencampurkan lagu ini dan membuat rekaman yang benar-benar bagus," kata McCartney. McCartney merekam bagian bass, Starr menambahkan drum, dan produser Giles Martin menciptakan pengaturan senar sebagaimana dilakukan oleh ayah Giles di masa lalu.
Dokumenter tentang lagu ini tidak
memberikan banyak detail tentang bagian Harrison dalam lagu yang selesai.
Kabarnya, Harrison tidak terlalu suka dengan lagu milik Lennon tersebut. Namun,
McCartney mengatakan bahwa mereka tetap mempertahankan bagian-bagian yang diambil
dari sesi Antologi, dan McCartney sendiri memainkan solo gitar slide dengan
gaya Harrison.
Meskipun muncul beberapa
kekhawatiran dari penggemar, semua orang yang terlibat dalam proyek ini
(termasuk pihak-pihak yang mewakili anggota yang sudah meninggal) sepenuhnya
merasa puas dengan bagaimana "Now and Then" akhirnya tersusun.
"Ayah saya pasti akan
menyukai ini, karena dia selalu berani mencoba teknologi rekaman. Saya pikir
ini sangat bagus," kata Sean Ono Lennon. McCartney juga setuju dengan
pendapat tersebut. "Masih bisa bekerja pada musik The Beatles di tahun
2023... wow. Kami benar-benar bermain-main dengan teknologi mutakhir, yang
pasti akan menarik minat The Beatles. 'Now and Then,' mungkin merupakan lagu
terakhir dari The Beatles. Dan kami semua berkontribusi dalam rekaman ini, jadi
ini adalah rekaman asli dari The Beatles."
Meskipun ini mungkin akhir dari
perjalanan The Beatles, ini sangat menarik ketika Anda memikirkan berbagai
rekaman lainnya yang bisa diperbaiki dan diberi kehidupan baru dengan bantuan
teknologi pemisahan trek ini di masa mendatang.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)