Kripto Omicron Sempat Naik 10 Kali Lipat karena Covid-19?

Fabian Pratama Kusumah . December 01, 2021

Foto: The Washington Post

Teknologi.idMinggu lalu terdapat aksi jual kripto di berbagai negara yang disebabkan oleh kekhawatiran terkait dengan jenis COVID-19 baru, yang dijuluki Omicron.

Namun ada mata uang kripto yang justru sempat melonjak drastis. Nama kripto tersebut kebetulan sama persis dengan varian yang sekarang lagi heboh, yakni Omicron (OMIC).

Dilansir dari CoinMarketCap, pada hari Senin kemarin, nilai mata uang kripto Omicron melonjak hingga US$ 700 atau sekitar Rp10 juta.

Sebelumnya Omicron terpantau stabil dalam beberapa pekan terakhir. Kendati begitu, token tersebut kembali menurun pada Selasa (30/11) ada di angka USD308 atau sekitar Rp4,4 juta.

This tweet is unavailable

Dilansir dari CoinGecko, Omicron menggunakan protokol mata uang yang didukung perbendaharaan terdesentralisasi.

Kripto Omicron sendiri dibuat pada awal November, tanpa mengacu pada varian Covid-19 saat peluncurannya.

Pembuatnya berharap itu bisa menghemat daya beli secara independen dari volatilitas pasar.

"Uang kripto ini dibangun di atas teknologi penskalaan ethereum arbitrum dan diluncurkan hanya beberapa pekan lalu," dikutip dari Forbes.

Melansir CoinDesk, beberapa pengamat kripto melihat lonjakan harga Omicron sebagai kondisi seperti gelembung di pasar mata uang kripto.

Baca juga: Kripto Shiba Inu Listing di Kraken, Harga Langsung Melonjak

Omicron mendapat dukungan dari sekeranjang aset, termasuk stablecoin USD Coin, dan hanya terdaftar di bursa terdesentralisasi SushiSwap.

Seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 itu, harga sejumlah mata uang kripto besar pun tumbang.

Misalnya Bitcoin, Dogecoin, XRP, Ethereum yang mengalami penurunan harga. Meskipun begitu, beberapa kripto kini harganya kembali menunjukan kenaikan kembali.

(fpk)

Share :