Foto: The Washington Post
Teknologi.id – Minggu lalu
terdapat aksi jual kripto di berbagai negara yang disebabkan oleh kekhawatiran
terkait dengan jenis COVID-19 baru, yang dijuluki Omicron.
Namun ada mata uang kripto yang justru sempat melonjak drastis. Nama
kripto tersebut kebetulan sama persis dengan varian yang sekarang lagi heboh,
yakni Omicron (OMIC).
Dilansir dari CoinMarketCap, pada hari Senin kemarin, nilai mata uang
kripto Omicron melonjak hingga US$ 700 atau sekitar Rp10 juta.
Sebelumnya Omicron terpantau
stabil dalam beberapa pekan terakhir. Kendati begitu, token tersebut kembali
menurun pada Selasa (30/11) ada di angka USD308 atau sekitar Rp4,4 juta.
Dilansir dari CoinGecko, Omicron menggunakan
protokol mata uang yang didukung perbendaharaan terdesentralisasi.
Kripto Omicron sendiri dibuat
pada awal November, tanpa mengacu pada varian Covid-19 saat peluncurannya.
Pembuatnya berharap itu bisa
menghemat daya beli secara independen dari volatilitas pasar.
"Uang kripto ini dibangun di
atas teknologi penskalaan ethereum arbitrum dan diluncurkan hanya beberapa
pekan lalu," dikutip dari Forbes.
Melansir CoinDesk, beberapa pengamat kripto melihat lonjakan harga Omicron sebagai kondisi seperti gelembung di pasar mata uang kripto.
Baca juga: Kripto Shiba Inu Listing di Kraken, Harga Langsung Melonjak
Omicron mendapat dukungan dari
sekeranjang aset, termasuk stablecoin USD Coin, dan hanya terdaftar di bursa
terdesentralisasi SushiSwap.
Seiring dengan munculnya varian
baru Covid-19 itu, harga sejumlah mata uang kripto besar pun tumbang.
Misalnya Bitcoin, Dogecoin, XRP, Ethereum
yang mengalami penurunan harga. Meskipun begitu, beberapa kripto kini harganya
kembali menunjukan kenaikan kembali.
(fpk)