Teknologi.id - Kripto terus menjadi pilihan utama bagi banyak investor di 2024, seiring dengan pesatnya pertumbuhan minat terhadap aset digital. Dalam memilih aplikasi trading kripto yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti kelengkapan fitur dan lisensi resmi untuk memastikan transaksi yang aman. Berikut ini adalah lima aplikasi trading kripto yang bisa dipertimbangkan oleh para investor di Indonesia:
Pluang
Pluang menawarkan lebih dari 1000 aset, termasuk lebih dari 350 koin kripto, saham AS, ETF, reksa dana, dan emas. Aplikasi ini cocok untuk investor yang ingin mendiversifikasi portofolio dengan berbagai jenis aset. Pluang juga menyediakan fitur Pro untuk trader berpengalaman, yang mencakup web trading dengan berbagai opsi order seperti Market, Limit, Stop Market, dan Stop-Limit. Fitur ini dilengkapi dengan lebih dari 100 indikator tanpa batasan, semua tersedia secara gratis. Sebagai aplikasi pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi penuh dari Bappebti sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK), Pluang memberikan rasa aman dan terpercaya bagi penggunanya. Selain itu, bagi investor dengan investasi lebih dari Rp 100 juta, mereka dapat mengakses program eksklusif Pluang Plus yang menawarkan berbagai keuntungan, termasuk biaya transaksi yang lebih rendah untuk saham AS.
Pintu
Bagi investor pemula, Pintu bisa menjadi pilihan karena desain aplikasi yang sederhana dan mudah digunakan. Pintu menawarkan lebih dari 300 koin kripto serta fitur crypto wallet berbasis Web3 yang menggunakan teknologi multi-party computation (MPC). Aplikasi ini juga mendukung berbagai jaringan blockchain, termasuk Ethereum dan BNB Smart Chain, dan dilengkapi dengan sistem keamanan seperti 2FA dan Google Authenticator. Pintu juga memiliki fitur Price Alert yang memberi notifikasi kepada pengguna ketika harga kripto mencapai level tertentu, membantu pengambilan keputusan secara cepat.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak Usai Donald Trump Menang Pilpres AS 2024
Indodax
Indodax merupakan salah satu platform kripto terbesar dan tertua di Indonesia, dengan lebih dari 410 koin kripto yang dapat dipilih. Aplikasi ini menyediakan fitur Pro untuk pengguna yang menginginkan pengalaman trading yang lebih mendalam dan terintegrasi dengan Trading View untuk analisis harga yang lebih akurat. Indodax juga memiliki program Indodax Prioritas yang memberikan biaya transaksi lebih rendah bagi pengguna tertentu, serta fitur Crypto Earn yang memungkinkan pengguna memperoleh bunga dari aset kripto yang disimpan.
Tokocrypto
Tokocrypto bekerja sama dengan Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, menawarkan lebih dari 340 koin kripto dan berbagai pilihan aset lainnya. Dengan biaya transaksi yang rendah dan fitur seperti Crypto Earn serta dukungan untuk Advanced Order dan Web Trading, Tokocrypto menjadi salah satu platform terlengkap. Program VIP Tokocrypto memberikan keuntungan lebih bagi pengguna prioritas dengan biaya transaksi yang lebih terjangkau.
Reku
Reku adalah aplikasi trading kripto dengan lebih dari 175 koin kripto yang tersedia. Salah satu fitur unggulan dari Reku adalah layanan Reku VIP OTC, yang menawarkan biaya transaksi khusus untuk pengguna prioritas. Selain itu, Reku mempermudah pengguna, terutama pemula, dengan fitur Packs, yang memungkinkan mereka membeli aset saham pilihan dalam satu kategori. Fitur Crypto Staking yang ada di Reku juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bunga dari aset digital mereka. Keamanan aplikasi ini terjamin dengan adanya 2FA dan Google Authenticator.\
Setiap aplikasi di atas memiliki keunggulannya masing-masing dalam hal fitur, jumlah aset yang tersedia, dan keamanan. Pluang menonjol dengan variasi aset yang lengkap dan biaya terendah, sedangkan Pintu unggul dalam hal Web3 dan keamanan tambahan. Indodax dan Tokocrypto lebih unggul dalam jumlah koin kripto yang ditawarkan, sementara Reku menawarkan fitur praktis bagi investor pemula. Pilihlah aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan investasi dan pastikan untuk mempertimbangkan faktor keamanan serta fitur yang ditawarkan.
Baca berita dan artikel lain di Google News
(mha)
