Bicara soal aset kripto, salah satu koin yang paling populer saat ini dan menarik dibahas adalah Ripple (XRP). Koin ini dikenal oleh investor sebagai salah satu aset kripto yang stabil pertumbuhannya. Saat artikel ini ditulis, XRP menduduki posisi ke-7 di CoinMarketCap dengan kapitalisasi pasar yang menyentuh US$ 39,3 miliar.
XRP termasuk sebagai salah satu yang paling likuid di antara aset kripto digital lainnya. Pertumbuhannya pun dari tahun ke tahun juga dinilai paling moncer. Misalnya, all-time high pernah terjadi pada 2017 lalu, ia sempat menghebohkan, karena nilainya meroket dari US$ 0,006 jadi US$ 3,84 per keping.
Selain dipandang menguntungkan, koin XRP punya karakteristik menarik lainnya yang jarang diketahui dan berbeda dengan aset kripto lainnya. Yuk, kita kenal lebih jauh dan tahu fakta dari XRP.
-
Apa itu XRP dan Bedanya dengan Ripple
Bagi orang awam sering memandang XRP dan Ripple menjadi satu kesatuan. Padahal, keduanya hal yang berbeda, tetapi sangat terkait satu sama lain. Oleh karena itu, kamu harus memahami keduanya.
Secara teknis, Ripple adalah platform pembayaran di industri keuangan. Sementara, XRP adalah aset digital yang bekerja secara independen terpisah dari Ripple. Jadi, XRP berperan sebagai jembatan antara berbagai mata uang yang ditransfer pada jaringan Ripple.
Awal mula lahirnya Ripple bermula pada 2011, ketika Arthur Britto, Jed McCaleb, dan David Schwartz membentuk tim untuk membuat buku besar XRP (XRP Ledger). XRP Ledger ini adalah blockchain tempat token XRP hidup.
XRP dirancang sebagai aset kripto open source dan dapat digunakan oleh siapa saja, termasuk Ripple. XRP Ledger berbasis komunitas, yang berarti hanya pengguna yang dapat memutuskan apakah berhasil atau gagal.
Baca juga: Peter Brandt Memiliki Pandangan Bullish untuk XRP, Bahkan Mencetak ATH Baru
-
XRP Dirancang Khusus untuk Percepat Transaksi Perbankan
Dibanding koin/token aset kripto lain, dari segi tujuan atau use case-nya, XRP salah satu yang paling jelas dan punya prospek baik. Koin ini punya kegunaan untuk menciptakan sistem transfer aset langsung secara real-time yang menawarkan alternatif lebih murah, transparan, dan aman dibandingkan cara transfer pembayaran saat ini.
Keunggulan XRP dibanding sistem pembayaran lain adalah ia dapat menyelesaikan transaksi dalam 3-5 detik dan dapat menangani 1.500 transaksi per detik yang bisa dilakukan real-time 24/7. Selain itu, XRP terdesentralisasi dengan lebih 140 validator secara global, sehingga dijamin lebih aman dan stabil.
XRP digadang-gadang bakal menggantikan teknologi keuangan biasa dengan sistem SWIFT yang sejak tahun 1970-an menjadi andalan untuk pengiriman uang lintas negara melalui bank.
-
XRP Diakui World Economic Forum Bisa Jadi Uang Digital
Keunggulan lain dari XRP adalah diakui organisasi Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) yang melihatnya relevan sebagai mata uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC).
Dilaporkan Daily Hodl, WEF mengatakan XRP dianggap sebagai aset kripto yang relevan dalam memfasilitasi CBDC dalam melaksanakan transaksi wholesale, utamanya dalam transaksi intra atau antar layanan pembayaran. Bank sentral di engara manapun dapat memanfaatkan XRP untuk memfasilitasi dan mendukung penggunaan CBDC.
Beberapa aset digital, seperti Bitcoin, bertujuan untuk menggantikan mata uang yang didukung pemerintah. XRP bekerja dengan mata uang fiat di lebih dari 10 pertukaran digital untuk membantu mentransfer nilai lintas batas dengan cepat dan efisien. XRP tidak dibebankan kurs maupun akun rekening bank.
Keunggulan transaksi yang dilakukan melalui jaringan ini adalah bisa mengkonversi mata uang fiat menjadi XRP, sebelum kembali dikonversi ke mata uang lainnya. Hal inilah yang membuat biaya transaksi kecil, tetapi prosesnya lebih singkat.
Baca juga: Ternyata Ini Pemicu XRP Naik 50% Lebih dalam Satu Hari!
-
XRP Jadi Aset Digital yang Ramah Lingkungan
Jika dibandingkan dengan Bitcoin, XRP dianggap lebih ramah lingkungan. Pasalnya, koin ini bukanlah aset kripto yang ‘ditambang’ layaknya Bitcoin. Sehingga, produksinya pun tidak membutuhkan daya komputasi dan energi listrik yang besar.
Menurut situs resminya Ripple, jika dibandingkan biaya produksi satu keping Bitcoin setara dengan kebutuhan listrik memberi daya pada 3,67 rumah di Amerika Serikat selama satu hari, maka XRP tidak membutuhkan itu semua.
Jumlah koin XRP yang beredar adalah 100 miliar koin. Memang, jumlah koin XRP juga lebih banyak beredar dibanding Bitcoin yang hanya 21 juta keping. Angka tersebut tidak akan bertambah maupun berkurang.
-
XRP adalah Aset Digital yang Paling Terukur
XRP adalah aset digital tercepat dan paling terukur. Dalam rekam jejaknya selama lima tahun ke belakang, teknologi dan tata kelola koin ini sangat andal sehingga siap untuk penggunaan oleh institusional dan perusahaan.
Sejak awal, teknologi blockchain yang digunakan XRP Legder dijalankan tanpa masalah telah teruji selama tujuh tahun. Selain itu, XRP Ledger bisa menangani 1.500 transaksi per detik, sementara Bitcoin hanya dapat memproses hingga tujuh transaksi per detik, yang mana pun dapat memakan waktu lebih dari dua jam untuk diselesaikan.
Para analis menilai XRP masih bisa dijadikan sebagai instrumen trading yang menarik, karena punya volatilitas yang tinggi. Koin XRP sudah resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Jika kamu tertarik dengan koin XRP bisa trading di Tokocrypto yang sudah listing sejak 2018.
Ripple (XRP) tersedia di Tokocrypto dan dapat diperdagangkan dengan koin/token lain seperti Bitcoin (BTC), Binance Coin (BNB), Ethereum (ETH), Binance USD (BUSD), USD Tether (USDT) dan Binance IDR (BIDR).
The post Fakta Menarik XRP, Aset Kripto Diklaim Paling Moncer untuk Investasi appeared first on Tokocrypto News.