Teknologi.id - Presiden Joko Widodo telah melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Bahlil merupakan Menteri Investasi pertama di Kabinet Indonesia Maju, menyusul perubahan nomenklatur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi.
Sebelum ditunjuk sebagai menteri, ia menjabat sebagai Kepala BKPM. Bahlil dilantik Jokowi sejak awal pembentukan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Oktober 2019.
Di bawah kepemimpinan Bahlil, capaian investasi terbilang cukup gemilang. Sepanjang 2020, realisasi investasi menembus Rp826,3 triliun atau 101,1 persen dari target investasi, Rp817,2 triliun.
Baca juga: Kamu Mahasiswa dan Ingin Investasi Saham? Ikuti Cara Ini!
Profil Bahlil Lahadalia
1. Pengusaha
Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 ini merupakan seorang pengusaha.
Ia memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi. Bahlil merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dari 10 perusahan lain.
Ia juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia bergabung dengan HIPMI sejak tahun 2003. Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
2. Mantan sopir angkot hingga pedagang kue
Bahlil meniti kariernya dari nol. Sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah. Hal tersebut dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.
Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Sedangkan ibunya ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.
Baca juga: 4 Cara Memilih Investasi Online yang Aman dan Terpercaya
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil. Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT. Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
(dwk)