© Unsplash
Pada zaman ini, internet dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah karena hampir segala informasi yang dibutuhkan sehari-hari dapat ditemukan di internet. Dilansir dari situs Statista, rata-rata waktu yang dihabiskan oleh orang-orang dalam berselancar di internet pada tahun 2020 mencapai angka 145 menit per hari. Dengan demikian, meskipun memang tidak semua dari kita mengetahui secara mendalam tentang HTTP dan HTTPS, dengan angka rata-rata yang fantastis tersebut, tentunya protokol HTTP dan HTTPS bukanlah hal baru di telinga para pengguna internet. Untuk tips-tips seputar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di internet, baca artikel ini untuk referensi lebih lanjut. Lalu, apa sih sebenarnya protokol HTTP dan HTTPS itu? Serta apa pengaruhnya dalam dunia SEO? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya. Para pengguna casual tampaknya memiliki kemungkinan kecil dalam melihat secara seksama apakah suatu website menggunakan protokol HTTP atau HTTPS, di mana keduanya sudah pasti terletak pada awalan dari sebuah link. Berikut pembahasan keduanya: HTTP merupakan singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, yang telah ada semenjak masa-masa awal kemunculan internet. Protokol ini merupakan bentuk yang paling standar, serta memungkinkan adanya pertukaran data antara browser dengan server untuk berkomunikasi. Sebagai sebuah protokol yang berfokus pada penyajian informasi dan data, HTTP tidak memperhatikan bagaimana data-data/informasi tersebut bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti, terdapat kemungkinan bahwa data dan informasi tersebut dapat dibaca, dihalangi, atau bahkan diubah. Membuat data dan penerima data menjadi terekspos. Apakah HTTPS merupakan kebalikan dari HTTP? Tidak juga, justru HTTPS merupakan penerus dari HTTP. Kepanjangannya pun masih sama dengan perbedaan pada huruf “S” di belakangnya yang menandakan “Secure” atau aman, yang menandakan adanya enkripsi terhadap koneksi antara browser dengan server. Enkripsi itu sendiri memiliki arti perlindungan terhadap data dan informasi yang beredar di antara browser dengan server. Contoh konkritnya, jika kita sebagai pengguna memasukkan username, password, nomor kartu kredit, alamat, ataupun data lainnya pada situs dengan protokol HTTPS, maka data tersebut tidak akan diedarkan secara polos, melainkan menjadi sebuah kode-kode enkripsi tertentu. Pada intinya, perbedaan mendasar antara protokol HTTP dan HTTPS terletak pada tingkat keamanan terhadap data dan informasi yang diedarkan antara browser dan server. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk tidak memasukkan data pribadi apapun ke dalam situs yang memiliki protokol HTTP. Di luar konteks keamanan data dan informasi, penggunaan protokol bagi sebuah website juga merupakan hal penting dalam SEO. Hal ini ditegaskan oleh Google sejak tahun 2014 lalu, yang mengumumkan bahwa penggunaan protokol HTTPS menjadi salah satu faktor ranking website dalam SEO. Dengan demikian, penggunaan protokol HTTPS merupakan hal dasar yang tidak boleh dilupakan dalam membangun sebuah website, terutama jika kita memprioritaskan untuk tampil lebih tinggi dalam halaman hasil pencarian Google. Beberapa kesalahan dalam strategi SEO juga dapat dibaca pada artikel ini. Sebagaimana yang kita ketahui, pengalaman dan kenyamanan pengguna merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalankan suatu website. Akan menjadi sia-sia upaya lainnya jika kita gagal membuat para pengguna merasa nyaman dan aman berada di dalam website kita. Dengan peralihan dari HTTP ke HTTPS, pengguna tidak akan perlu merasa was-was lagi terhadap data ataupun informasi yang mereka kirimkan ke dalam website tersebut. Dengan adanya enkripsi, tidak ada yang bisa membaca, menghalangi, atau mengubah data dan informasi tadi dengan mudah.Perbedaan HTTP dan HTTPS
HTTP
HTTPS
Pengaruhnya Terhadap SEO
Pengaruhnya Terhadap Pengguna