Foto: Forbes
Teknologi.id - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, berencana mendirikan tiga pusat data di Yunani. Lokasi pusat data tersebut akan berada di kawasan metropolitan Athena.
Baca Juga: Protes Omnibus Law, Netizen Serang Instagram Puan Maharani
Pihak Microsoft disebut akan memberikan investasi hingga 1 miliar dolar AS untuk membantu ekonomi Yunani yang sedang terpuruk, demikian dilansir dari VOAIndonesia. Pengumuman kesepakatan investasi tersebut disampaikan setelah 9 bulan negosiasi rahasia antara Microsoft dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dan mencapai suatu kesepakatan.
Di dalam kesepakatan tersebut, terdapat program pelatihan keterampilan digital untuk kurang lebih 100.000 pekerja sektor pemerintah dan swasta serta pendidik dan siswa.
"Investasi signifikan ini merupakan cerminan dari kepercayaan kami pada ekonomi, rakyat dan pemerintah Yunani," tutur Presiden Microsoft, Brad Smith, dalam suatu acara yang diadakan di Museum Acropolis.
Yunani sedang mengalami masa sulit dalam bidang ekonomi. Di saat sedang berusaha bangkit dari krisis keuangan selama bertahun-tahun, ekonomi negara tersebut kembali merosot karena pandemi.
Akibatnya, produksi pun turun sebesar 15,2 persen di kuartal kedua, dan persentase pengangguran pada bulan Juni mengalami kenaikan menjadi 18,3 persen dari awal tahun yang sebesar 16,4 persen.
Keseimbangan ekonomi menjadi hal yang ingin diubah oleh Mitsotakis selama masa pemulihannya. Begitupun dengan pengembangan sektor energi, teknologi, dan pertahanan, yang diharapkan dapat memanggil kembali puluhan ribu lulusan yang meninggalkan Yunani selama krisis.
Petinggi Microsoft menyebutkan bahwa kerangka waktu rencana pengembangan pusat data di Yunani ini masih dalam tahap penyusunan. Namun, biasanya proses di negara lain memakan waktu sekitar dua tahun.
Baca Juga: Foto Trump Disebut Sebagai Foto Settingan, Kok Bisa?
Saat ini, Microsoft telah memiliki basis pusat data di 26 negara, di mana tujuh di antaranya berada di Uni Eropa.
(rf)