Lagi Murah! 5 Saham BUMN Ini Sedang Undervalue

Muhammad Iqbal Mawardi . March 22, 2021

Foto: Wallpaper Better

Teknologi.id – Investasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk meningkatkan jumlah modal yang kita miliki. Di era seperti sekarang ini, investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui saham.

Selain investasi, saham juga dapat ditradingkan dengan mengikuti kenaikan harganya, yang mana dapat menghasilkan suatu keuntungan atau profit.

Dalam menentukan saham yang sedang undervalue, kita dapat menggunakan dua rasio. Dua rasio tersebut yakni PBV dan PER. Murah atau mahalnya suatu saham biasanya diukur dengan indikator seperti harga saham yang dibandingkan dengan laba bersih atau Price to Earning Rasio (PER). Serta harga saham yang dibandingkan dengan nilai buku atau Price to Book Value (PBV).

Saham BUMN seringkali menjadi favorit bagi para investor saham. Maka dari itu, berikut 5 saham BUMN yang sedang undervalue.

ELNUSA (ELSA)

Foto: Market Bisnis

ELSA adalah satu-satunya perusahaan nasional yang menguasai kompetensi di bidang jasa minyak dan gas bumi antara lain: jasa seismic, pengeboran, dan pengembangan lapangan minyak.

Nilai kapitalisasi pasar dari ELSA sendiri mencapai 2,82 T. Pemegang saham tertingginya yakni Pertamina sebesar 41,10%. Nilai PBV dari ELSA sendiri yakni sebesar 0,78x, sedangkan PER nya mencapai 9,42x.

Bank Tabungan Negara (BBTN)

Foto: Cash Cash Pro

BBTN adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Sejak tahun 2019, bank ini dipimpin oleh Pahala Mansury sebagai direktur utamanya.

Nilai kapitalisasi pasar dari BBTN sendiri mencapai 22,77 T. Negara menjadi pemegang saham terbesar dengan saham 60%. Nilai PBV dari ELSA sendiri mencapai 1,14x, sedangkan PER nya mencapai 14,21x.

Baca juga: Daftar Aplikasi Saham Online Terbaik 2021, Terdaftar di OJK

Wijaya Karya (WIKA)

Foto: Bisnis Pro

WIKA merupakan salah satu BUMN yang dulunya merupakan perusahaan milik Belanda dengan nama NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co.

Nilai kapitalisasi pasar dari WIKA sendiri mencapai 16,33 T. Pemerintah menjadi pemegang saham terbesar dari WIKA dengan saham 65,01%. Nilai PBV dari WIKA sendiri mencapai 1,21x, sedangkan PER nya mencapai 16,61x.

BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR)

Foto: Logo Desain Free

BJB adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berkantor pusat di Bandung. BJB didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas, kemudian dalam perkembangannya berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah.

Nilai kapitalisasi pasar dari BJB sendiri mencapai 15,59 T dengan pemilik saham terbesarnya yakni Pemda Prov. Jawa Barat dengan saham sebesar 38,18%. Nilai PBV dari BJB sendiri mencapai 1,40x, sedangkan PER nya mencapai 9,61x.

Bukit Asam (PTBA)

Foto: PTBA

PT Bukit Asam Tbk adalah anak perusahaan Inalum yang berfokus pada pertambangan batu baru yang didirikan pada tahun 1950.

Nilai kapitalisasi pasar dari Bukit Asam sendiri mencapai 31,45 T. Untuk PBV sendiri Bukit Asam memiliki nilai mencapai 1,92x. Sedangkan untuk PBV sendiri Bukit Asam memiliki nilai mencapai 11,72x.

(MIM)

Share :