Kampanye #StopHateForProfit, Lebih dari 240 Perusahaan Berhenti Beriklan di Facebook

Nimas Disri . July 02, 2020

Foto: Financial Times

Teknologi.id - Kampanye #StopHateForProfit yang diluncurkan oleh sekelompok organisasi hak-hak sipil mendorong banyak perusahaan menghentikan iklan di Facebook selama Juli 2020 dalam solidaritas "Nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, dan keadilan Amerika". Lebih dari 240 perusahaan dari 400 brand mengikuti kampanye ini.

Daftar brand yang masuk dalam hari pertama kampanye ini, di antaranya Adidas, Ben & Jerry's, Coca-Cola, Dashlane, Honda, Levi's, Mozilla, Patreon, REI, Target, The North Face, dan Verizon. 

Baca Juga: 13 Perusahaan Besar Dunia Boikot Iklan, Apa Kata Facebook?

Secara khusus, pendapatan tahunan senilai $70 miliar yang didapatkan Facebook, 99 persennya datang dari iklan. 

"Kampanye ini merupakan respons terhadap sejarah panjang Facebook yang membiarkan konten rasis, kekerasan, dan konten palsu tersebar di platform mereka," tutur Ikatan Anti Pencemaran Nama Baik (ADL) dalam siaran pers Juni lalu. 

ADL menuntut Facebook berhenti menghasilkan pendapatan dari konten penuh kebencian, memberikan dukungan untuk mereka yang menjadi target kebencian, dan lebih meningkatkan keamanan bagi kelompok-kelompok privat di platform mereka. 

Baca Juga: Unilever Hentikan Iklan di Instagram, Facebook, dan Twitter

Starbucks juga menghentikan iklan mereka di semua platform media sosial meski tidak termasuk dalam peserta kampanye Stop Hate for Profit. Pihak Starbucks mengatakan, "Kami percaya bahwa banyak yang harus dilakukan untuk menciptakan komunitas online yang ramah dan inklusif. Kami percaya para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan harus bersatu untuk menghasilkan perubahan yang nyata."

Tingginya respon dunia terhadap aksi pemboikotan itu membuat CEO Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengadakan company town hall di mana ia berencana untuk menghilangkan klaim yang salah tentang lokasi pemungutan suara menjelang pemilu 2020. 

(nd)

Share :