Isu Merger Gojek dan Tokopedia Kembali Berhembus

Teknologi.id . January 05, 2021

Foto: Koran Tempo

Teknologi.id - Dua perusahaan teknologi, raksasa ride-hailing Gojek dan pionir e-commerce Tokopedia, dikabarkan sedang dalam tahap diskusi untuk melakukan merger. Penggabungan dua startup terbesar di Indonesia itu dilaporkan akan memiliki total nilai valuasi sekitar US$ 18 miliar atau sekitar Rp 25 triliun.

Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui isu ini, Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan terperinci sebagai langkah untuk melakukan due dilligence atas bisnis masing-masing. Due dilligence merujuk pada proses audit atau investigasi secara menyeluruh terhadap produk atau investasi potensial.

Menurut sumber tersebut, baik Gojek maupun Tokopedia melihat potensi sinergi di antara kedua perusahaan dan ingin merampungkan kesepakatan itu sesegera mungkin dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang.

Mempertimbangkan merger sejak 2018

Sebelumnya Gojek dan Tokopedia dikabarkan telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018.

Ini bukan kali pertama isu Gojek akan melakukan merger dengan perusahaan lain. Pada awal Desember 2020 lalu, Gojek dan Grab juga dikabarkan akan melakukan merger. 

Namun, menurut sumber Bloomberg tersebut pembicaraan antara Gojek dan dan Grab menemui jalan buntu.

Anthony Tan dikabarkan terus menolak tekanan dari Masayoshi Son, CEO SoftBank Group Corp., untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek. Kabarnya, Tan ingin memegang hak suara yang lebih besar di perusahaan gabungan tersebut.

Baca juga: Orang-orang Ini Tidak Boleh Disuntik Vaksin Sinovac

Masayoshi Son akhirnya kehilangan kesabaran dengan sikap Co-Founder Grab tersebut, dan sekarang mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia yang didukung SoftBank. Selain Softbank, Gojek dan Tokopedia juga memiliki investor yang sama, seperti Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.

Penggabungan Gojek dan Tokopedia disebut-sebut akan menciptakan raksasa teknologi yang memiliki beragam bisnis, mulai dari ride-hailing, pembayaran digital, belanja dan pengiriman online, serta layanan lainnya. Hal ini melihat banyaknya layanan yang dijalankan oleh kedua perusahaan.

(dwk)

Share :