Sumber : blog.e-mas.com
Mulai dari Mana, ya?
Memulai investasi bagi mahasiswa itu susah-susah gampang. Sebagai pemula, memang ada banyak hal yang harus kamu pelajari terlebih dahulu.
Hal ini adalah proses yang perlu kamu lalui. Namun, kalau kamu sudah mempraktikkannya, investasi bakal menjadi kebiasaanmu.
Masalahnya, banyak mahasiswa yang masih bingung untuk memulai. Sebaiknya, mulai dari mana untuk berinvestasi, ya? Kebingungan ini jangan menjadi alasan untuk tidak mau mencari tahu.
Justru, berawal dari pertanyaan itu, kamu seharusnya akan semakin menggali banyak informasi dan ilmu tentang investasi.
[Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Dipelajari Mahasiswa Ekonomi Sebelum Investasi]
Oh ya, sebelum investasi sebaiknya kamu dapat mengelola keuangan harianmu dengan baik terlebih dahulu. Salah satunya dengan mencatat pengeluaran sehari-harimu.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui untuk apa saja sih uangnya kamu pakai.
Nah, ada cara mudah untuk mencatat pengeluaran yaitu dengan aplikasi Finansialku. Aplikasi ini memiliki fitur Catatan Keuangan yang user friendly sehingga mudah digunakan. Ingin coba menggunakan aplikasi ini?
Cara Memulai Investasi Bagi Mahasiswa
Dalam berinvestasi, kamu harus mengetahui bagaimana cara memulainya. Jangan sampai salah langkah. Berikut ini beberapa cara memulai investasi bagi mahasiswa:
#1 Gunakan Uang Dingin
Ketika kamu ingin berinvestasi, coba cek dulu apakah uang yang kamu miliki itu bukan uang yang kamu pakai untuk keperluan sehari-hari.
Gunakanlah uang dingin untuk berinvestasi. Uang dingin adalah uang yang tidak kamu pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan pula memakai uang pinjaman dari teman atau orang tua untuk berinvestasi.
Selain itu, jangan memakai uang dari dana daruratmu untuk investasi. Pasalnya, dana darurat adalah dana yang kamu gunakan untuk kebutuhan darurat. Nah, keadaan darurat ini tidak ada yang mengetahui kapan waktunya.
Memang, kamu bisa saja menyimpan uang dana darurat pada instrumen investasi. Tetapi, ketika ada kebutuhan mendesak dan darurat, nilai investasi di hari itu belum tentu sedang bagus.
Selain itu, butuh waktu 1 sampai 2 hari kerja untuk mencairkan dananya. Padahal, yang namanya keadaan mendesak pasti butuh dana cepat, kan? Jadi, sebaiknya penuhi dulu dana darurat, baru memulai investasi
#2 Jangan FOMO
Belakangan ini, banyak sekali influencer atau public figure yang gencar mempromosikan investasi. Banyak juga yang memamerkan saat mereka sedang cuan.
Ini bisa memberi ilusi bahwa investasi itu pasti selalu cuan. Banyak pula yang berpikir, “Mumpung lagi pada cuan, kalau saya investasi sekarang pasti cuan juga.”
Eits! Tunggu dulu! Justru ini yang harus kamu hindari.
Kalau berpikir seperti itu, kamu berarti sedang mengalami FOMO alias Fear of Missing Out. Di satu sisi, FOMO bisa jadi hal positif. Positifnya adalah kamu jadi memulai investasi.
Tapi, di sisi lain FOMO juga memberikan hal negatif. Kamu jadi berinvestasi tanpa mempelajarinya terlebih dahulu.
Ini bisa fatal karena kondisi keuangan setiap orang itu berbeda-beda. Kalau influencer atau public figure yang kamu lihat itu cuan dengan instrumen investasi tertentu, belum tentu kamu pun bisa cuan dengan instrumen investasi yang sama.
Bisa jadi kamu tidak cocok dengan instrumen investasi yang dipromosikan influencer atau public figure tersebut.
Sebaiknya, untuk memulai investasi, hindari FOMO. Jangan FOMO dan jangan ikut-ikutan orang lain.
Jadikan FOMO alias perasaan takut ketinggalan tersebut menjadi motivasi untuk mencari tahu dan belajar lebih banyak. Bukan terjun langsung tanpa ilmunya.
#3 Cari Komunitas atau Mentor
Untuk memulai investasi, kamu sebaiknya mencari komunitas atau mentor. Dengan begitu, kamu dapat mempercepat waktu belajarmu. Ketimbang belajar sendiri, kan?
Dengan ikut komunitas investasi, kamu bisa mempelajari pengalaman-pengalaman mereka yang sudah terjun ke dunia investasi. Kamu pun akan mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan investasi tersebut.
Selain itu, dengan memiliki mentor pun kamu dapat membuka wawasanmu. Ingat, carilah mentor yang kredibel dan cocok dengan gaya belajarmu.
Sekarang, banyak sekali sumber pembelajaran. Bahkan, Finansialku pun menyediakannya untuk kalian. Seperti, artikel, ebook dan audiobook Finansialku yang bisa kamu unduh secara gratis, webinar yang sering diadakan, dsb.
Tahu Saja Tidak Cukup
Ketika kita sudah mempelajari sesuatu, bukan berarti kita menjadi ahlinya. Kamu bisa jadi sudah tahu cara memulai investasi dengan baik bagi mahasiswa. Akan tetapi, tahu saja tidak cukup. Tahu saja tidak membuatmu jadi mahir dalam investasi.
Supaya kamu mahir, kamu harus mempraktikkannya. Pasalnya, ada hal-hal yang tidak kita dapat dari teori.
Semakin sering kita mempraktikkan ilmu yang sudah kita dapat, semakin banyak pengalaman yang didapat. Dengan pengalaman tersebut, kamu pasti belajar trial and error.
[Baca Juga: Pentingnya Investasi dalam Mengelola Keuangan Mahasiswa Ekonomi]
Yang menjadi hambatan adalah banyak mahasiswa yang menunda-nunda investasi. Tidak mau ribet atau takut. Tapi, untung cepat mau, proses di awal tidak mau menjalani. Ada juga yang masih berpikir, “Ah, masih ada hari esok.” Atau “Belum cukup uangnya.”
Padahal kalau tidak memulai, tidak akan bisa. Kalau uangmu dihabiskan hari ini, pasti tidak akan ada uangnya.
Zaman sekarang, banyak fintech yang memiliki fitur investasi. Kamu dapat memanfaatkannya. Apalagi, mahasiswa kan melek teknologi. Jadi, lebih mudah.
Ditambah lagi banyak instrumen investasi yang bisa dimulai dengan dana terjangkau. Apalagi yang jadi hambatan? Tidak ada alasan untuk tidak praktik dalam berinvestasi. Yuk, segera mulai sebelum menyesal!
Sumber : Finansialku.com