Foto: Formlabs
Teknologi.id - Dalam beberapa tahun terakhir, pembaruan dalam
teknologi pencetakan 3D telah mengalami
perkembangan.
Kini memungkinkan peneliti medis
untuk mencetak hal-hal yang tidak mungkin dibuat menggunakan versi sebelumnya
dari teknologi ini, termasuk makanan,
obat-obatan, dan bahkan bagian tubuh.
Pada tahun 2018, dokter dari
Ontario Veterinary College 3D mencetak pelat titanium khusus untuk seekor
anjing yang kehilangan sebagian tengkoraknya setelah operasi kanker.
“Dengan melakukan prosedur ini
pada pasien hewan kami, kami dapat memberikan informasi berharga yang dapat
digunakan untuk menunjukkan nilai dan keamanan implan ini bagi manusia”,
Kata ahli onkologi bedah hewan
Michelle Oblak dikutip dari Interesting Engineering. “Implan ini adalah
lompatan besar berikutnya dalam pengobatan pribadi yang memungkinkan setiap
elemen perawatan medis individu secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan
khusus mereka,” ujarnya.
Pada tahun 2018, insinyur
biomedis dari Universitas Utah mengembangkan metode untuk ligamen
dan tendon pencetakan 3D .
Metode ini melibatkan pengambilan sel induk dari pasien terlebih dahulu dan mencetaknya pada lapisan hidrogel untuk membentuk tendon atau ligamen.
Baca juga: Bioprinter 3D Ini Bisa Menjadi Harapan Penderita Diabetes
Bioprinting 3D juga dapat
membantu kita mengucapkan selamat tinggal pada cangkok kulit dalam waktu dekat, karena dokter dapat mencetak kulit
baru secara 3D untuk setiap pasien.
Cangkok kulit adalah
transplantasi kulit yang sehat dari hewan, donor manusia, atau tubuh pasien
sendiri ke bagian lain dari tubuhnya di mana kulitnya rusak parah.
Prosedur ini biasanya digunakan
untuk mengobati luka parah, luka bakar, bisul, dan infeksi, atau setelah
pengangkatan kanker kulit.
(fpk)