Blockchain Kini Bisa untuk Melacak Asal-usul DNA Manusia

Aprilia Khairul Amalia . June 30, 2022

Foto: Universitas Yale, Michael S. Helfenbein

Teknologi.id - Blockchain adalah istilah yang sering kita dengar saat ini. Seiring dengan meningkatnya rasa penasaran masyarakat terhadap dunia kripto, pencarian mengenai teknologi blockchain juga semakin meningkat. 


Blockchain adalah teknologi digital yang digunakan sebagai sistem pencatatan atau penyimpanan data yang aman dan terpusat yang semakin banyak digunakan untuk segala hal mulai dari cryptocurrency hingga karya seni, sehingga blockchain menjadi teknologi yang mendasari segala perkembangan mata uang kripto.


Baru-baru ini, para peneliti dari Universitas Yale, AS, telah menemukan penggunaan baru dari blockchain, yaitu teknologi blockchain yang memungkinkan setiap individu untuk melacak asal usul DNA atau genom mereka sendiri. 


"Tujuan utama kami adalah mengembalikan kepemilikan data genomik kepada individu," kata peneliti senior Mark Gerstein, Profesor Informatika Biomedis Albert L.


Temuan mereka yang diterbitkan 29 Juni di jurnal Genome Biology, menunjukkan bahwa jutaan orang yang mencari informasi tentang leluhur mereka atau risiko medis telah menyumbangkan informasi genetik mereka ke perusahaan komersial swasta. Namun, apakah mereka mengetahuinya atau tidak, mereka telah melepaskan kendali atas bagaimana informasi tersebut akan digunakan atau dijual.

Baca juga : Genshin Terancam Diblokir, Mobile Legends-PUBG Hindari Hal Serupa

Teknologi baru ini, dijuluki SAMchain, memastikan bahwa informasi genomik individu tetap aman dan di bawah kendali individu. Karena informasi tidak dapat diubah setelah disimpan di blockchain, teknologi ini juga melindungi terhadap kerusakan data DNA yang terkadang disimpan di cloud, tempat sebagian besar informasi genom saat ini disimpan di jaringan komputer, seperti dikutip dari situs Yale University.


"Karena data genom menjadi semakin menyeluruh atau utuh dengan pemahaman kita tentang kesehatan dan penyakit manusia, integritas dan keamanannya harus menjadi prioritas saat menjadi sebuah solusi untuk penyimpanan dan analisis," kata Gerstein.


"Manipulasi, perubahan, atau hilangnya genom individu dapat menciptakan masalah dalam perawatan pasien dan integritas penelitian di masa yang akan datang.” imbuhnya.

SAMchain mempercepat pengembangan obat

Menurut para peneliti, teknologi SAMchain juga dapat mempercepat pengembangan obat yang sangat personal. Misalnya, pasien akan dapat memberi dokter untuk mengakses langsung ke data genomik mereka, yang kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk membantu mendiagnosis dan mengobati kondisi medis.


Mereka juga dapat memberikan izin kepada peneliti medis untuk menggunakan informasi genetik mereka dalam penelitian mereka atau bahkan menjualnya ke perusahaan farmasi.

Para peneliti mengatakan bahwa pengembangan teknologi blockchain untuk tujuan medis telah terhambat oleh satu kendala utama, yaitu adanya ukuran data yang sangat besar yang terkandung dalam DNA kita. 

Tidak seperti transaksi keuangan yang didukung blockchain, seperti transaksi bitcoin, yang memerlukan penyimpanan data dalam jumlah terbatas, data dari urutan satu kromosom manusia dapat menampung jutaan "bacaan" atau fragmen pendek DNA.

Tim penelitian Yale, yang dipimpin oleh penulis utama Gamze G Homeoprsoy, mantan rekan peneliti postdoctoral Yale yang sekarang berada di Universitas Columbia, dan Charlotte Brannon, anggota Laboratorium Gerstein, mengatasi masalah itu dengan membandingkan DNA individu dengan genom referensi standar. Mereka kemudian hanya menyimpan perbedaan dalam linked block dari blockchain. Pada akhirnya, linked block tadi akan dijadikan sebagai indikator dengan cara khusus untuk memungkinkan permintaan darurat.

Baca juga : Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2022

Perbedaan individu tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi dengan faktor risiko genetik yang sudah diketahui, yang dapat menginformasikan pasien tidak hanya risiko pribadi dalam mengembangkan penyakit tertentu tetapi juga membantu memandu pengobatan atas gangguan yang sudah ada sebelumnya.


Gerstein juga berharap untuk memperluas kemampuan teknologi SAMchain sebagai penyimpanan informasi tentang profil ekspresi gen-gen yang aktif secara metabolik pada setiap individu.


Menurut Gerstein, dengan menggunakan pendekatan baru pada penelitian teknologi SAMchain juga akan menjadi sumber terbuka dan menyediakan hal tersebut untuk semua peneliti secara gratis, tetapi dengan izin dari setiap individu.

"Kami pikir ini benar-benar akan membuat penelitian genom lebih mudah," kata Gerstein.

Walaupun tim penelitian Yale meluncurkan sebuah inovasi yang berbasis teknologi dan kesehatan, teknologi SAMchain. Tetapi, mereka juga tetap mengutamakan keamanan data-data seperti privasi dari para pendonor. Setiap organisasi yang meluncurkan inovasi teknologi baru harus selalu menjaga keamanan data pendonor agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

(AKA)

Share :