Foto: Unsplash
Teknologi.id – Senator Ed Markey
(D-MA) dan Richard Blumenthal (D-CT) tengah meminta Ketua Komisi Perdagangan
Federal, Lina Khan untuk menyelidiki kasus pemasaran Tesla dari fitur bantuan pengemudi canggihnya, Autopilot.
Para Senator prihatin dengan
bagaimana Tesla yang mematok ribuan dolar kepada pelanggan untuk apa sesuatu
yang disebut "kemampuan Mengemudi Sendiri Penuh". Padahal faktanya membeli
paket tersebut tak membuat mobil perusahaan sepenuhnya “otonom”.
"Pemasaran Tesla telah berulang
kali melebih-lebihkan kemampuan kendaraannya, dan pernyataan ini semakin
menimbulkan ancaman bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya," ucap para
senator.
“Oleh karena itu, kami mendesak Anda
untuk membuka penyelidikan terhadap praktik yang berpotensi menipu dan tidak
adil dalam periklanan dan pemasaran Tesla dari sistem otomasi mengemudinya dan
mengambil tindakan penegakan yang tepat untuk memastikan keselamatan semua pengemudi
di jalan,” tambahnya.
Surat tersebut muncul ketika
pemerintahan Biden terus meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan teknologi.
CEO Tesla, Elon Musk telah lama mengklaim
bahwa mobil perusahaannya hampir dapat mengemudi sendiri tanpa campur tangan
manusia. Faktanya, fungsi itu tersebut tidak sepenuhnya bekerja.
Di tahun 2015, ia mengatakan Tesla yang sepenuhnya otonom hanya tinggal dua tahun lagi. Pada tahun 2016, ia mengumumkan kembali bahwa semua mobil barunya memiliki perangkat keras yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut, dan mengatakan bahwa perusahaan hanya membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menggunakan perangkat lunak.
Baca juga: Tesla Bikin Robot Mirip Manusia, ini Fungsinya
Faktanya sendiri adalah hal tersbut tidak
benar-benar terjadi, karena Tesla telah menciptakan sistem baru yang dibutuhkan
produk mobilnya.
Di saat yang sama, Tesla mulai
menawarkan pelanggan opsi "Mengemudi Sendiri Penuh" saat mereka
membeli mobil mereka. Hal tersebut pada dasarnya bertujuan untuk meminta pelanggan
membayar di muka. Sebagai gantinya, pemilik ini akan mendapatkan kemampuan yang
lebih canggih daripada yang ditawarkan di suite Autopilot standar saat Tesla
mengembangkannya.
Di akhir 2018, melalui situs resminya
Tesla menarik opsi ini, dan Musk mengakui bahwa itu menyebabkan "terlalu
banyak kebingungan." Namun, beberapa bulan kemudian, hal tersebut kembali
terjadi dan Musk kembali berjanji bahwa otonomi penuh akan tersedia pada akhir
2019.
Musk menjelaskan sekarang ini Tesla
menghadirkan versi "fitur lengkap" dari perangkat lunak Full
Self-Driving Tesl. Ini merupakan mobil yang dapat mengemudikan seseorang dari
rumah ke tempat kerja dengan risiko terminim dari kecelekaan.
Pendukung keselamatan dan regulator
lainnya telah lama mendorong pengawasan lebih terhadap cara Tesla memperlakukan
teknologi bantuan pengemudinya. Di tahun 2020 awal, Dewan Transportasi Nasional
menemukan bahwa desain Autopilot ini seakan terlalu percaya diri pada
kemampuannya yang menyebabkan kecelakaan fatal di Mountain View, California.
Menghabiskan ribuan dolar untuk fitur yang tak sepenuhnya berjalan sementara tentunya menimbulkan kebingungan tersendiri. Patut dinantikan bagaimana Musk dan Tesla menyelesaikan permasalahan ini. Karena harga yang mereka patok cenderung tinggi untuk sebuah mobil, maka diperlukan penyempurnaan terkait berbagai fitur yang mereka tawarkan.
(MIM)