Autopilot Tesla Diselidiki, Dianggap Tak Bekerja Sempurna

Muhammad Iqbal Mawardi . August 22, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Senator Ed Markey (D-MA) dan Richard Blumenthal (D-CT) tengah meminta Ketua Komisi Perdagangan Federal, Lina Khan untuk menyelidiki kasus pemasaran Tesla dari fitur bantuan pengemudi canggihnya, Autopilot.

Para Senator prihatin dengan bagaimana Tesla yang mematok ribuan dolar kepada pelanggan untuk apa sesuatu yang disebut "kemampuan Mengemudi Sendiri Penuh". Padahal faktanya membeli paket tersebut tak membuat mobil perusahaan sepenuhnya “otonom”.

"Pemasaran Tesla telah berulang kali melebih-lebihkan kemampuan kendaraannya, dan pernyataan ini semakin menimbulkan ancaman bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya," ucap para senator.

“Oleh karena itu, kami mendesak Anda untuk membuka penyelidikan terhadap praktik yang berpotensi menipu dan tidak adil dalam periklanan dan pemasaran Tesla dari sistem otomasi mengemudinya dan mengambil tindakan penegakan yang tepat untuk memastikan keselamatan semua pengemudi di jalan,” tambahnya.

Surat tersebut muncul ketika pemerintahan Biden terus meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan teknologi.

CEO Tesla, Elon Musk telah lama mengklaim bahwa mobil perusahaannya hampir dapat mengemudi sendiri tanpa campur tangan manusia. Faktanya, fungsi itu tersebut tidak sepenuhnya bekerja.

Di tahun 2015, ia mengatakan Tesla yang sepenuhnya otonom hanya tinggal dua tahun lagi. Pada tahun 2016, ia mengumumkan kembali bahwa semua mobil barunya memiliki perangkat keras yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut, dan mengatakan bahwa perusahaan hanya membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menggunakan perangkat lunak.

Baca juga: Tesla Bikin Robot Mirip Manusia, ini Fungsinya

Faktanya sendiri adalah hal tersbut tidak benar-benar terjadi, karena Tesla telah menciptakan sistem baru yang dibutuhkan produk mobilnya.

Di saat yang sama, Tesla mulai menawarkan pelanggan opsi "Mengemudi Sendiri Penuh" saat mereka membeli mobil mereka. Hal tersebut pada dasarnya bertujuan untuk meminta pelanggan membayar di muka. Sebagai gantinya, pemilik ini akan mendapatkan kemampuan yang lebih canggih daripada yang ditawarkan di suite Autopilot standar saat Tesla mengembangkannya.

Di akhir 2018, melalui situs resminya Tesla menarik opsi ini, dan Musk mengakui bahwa itu menyebabkan "terlalu banyak kebingungan." Namun, beberapa bulan kemudian, hal tersebut kembali terjadi dan Musk kembali berjanji bahwa otonomi penuh akan tersedia pada akhir 2019.

Musk menjelaskan sekarang ini Tesla menghadirkan versi "fitur lengkap" dari perangkat lunak Full Self-Driving Tesl. Ini merupakan mobil yang dapat mengemudikan seseorang dari rumah ke tempat kerja dengan risiko terminim dari kecelekaan.

Pendukung keselamatan dan regulator lainnya telah lama mendorong pengawasan lebih terhadap cara Tesla memperlakukan teknologi bantuan pengemudinya. Di tahun 2020 awal, Dewan Transportasi Nasional menemukan bahwa desain Autopilot ini seakan terlalu percaya diri pada kemampuannya yang menyebabkan kecelakaan fatal di Mountain View, California.

Menghabiskan ribuan dolar untuk fitur yang tak sepenuhnya berjalan sementara tentunya menimbulkan kebingungan tersendiri. Patut dinantikan bagaimana Musk dan Tesla menyelesaikan permasalahan ini. Karena harga yang mereka patok cenderung tinggi untuk sebuah mobil, maka diperlukan penyempurnaan terkait berbagai fitur yang mereka tawarkan.

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar