Teknologi.id - Direktorat Jenderal Imigrasi terus melangkah maju dalam upaya meningkatkan pelayanannya guna memberikan kemudahan kepada masyarakat. Salah satu terobosan terbaru yang telah diadopsi adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Silmy Karim, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan teknologi AI dalam sektor pelayanan keimigrasian. Dalam wawancara eksklusif dengan Bramudya Prabowo dalam program "Profit CNBC Indonesia" yang diselenggarakan pada Selasa, 19 September 2023, Silmy Karim menyampaikan bahwa AI telah diterapkan dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan keimigrasian di Indonesia.
Salah satu kegunaan utama teknologi AI dalam Direktorat Jenderal Imigrasi adalah dalam hal edukasi masyarakat. Imigrasi adalah bidang yang sering kali membingungkan bagi banyak orang. Persyaratan visa, peraturan perjalanan, dan prosedur imigrasi sering kali dapat menjadi rumit. Dengan menggunakan AI, pihak berwenang dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan mudah dimengerti kepada masyarakat. Melalui berbagai platform, teknologi AI memberikan panduan yang rinci mengenai prosedur dan persyaratan yang diperlukan, menjadikan proses perjalanan lintas batas negara lebih mudah dipahami.
Meningkatnya Keamanan Nasional Melalui Teknologi AI
Tidak hanya sebagai alat edukasi, AI juga memegang peranan penting dalam pengawasan. Dengan kemampuan analisis data yang cepat dan presisi, teknologi ini dapat membantu petugas imigrasi dalam mengawasi pergerakan orang dan memantau identitas individu yang terkait dengan urusan keimigrasian. Ini bukan hanya mengurangi beban kerja petugas, tetapi juga memungkinkan deteksi dini terhadap aktivitas yang mencurigakan, yang akan berkontribusi pada keamanan nasional yang lebih baik.
Lebih jauh lagi, penggunaan teknologi AI telah memberikan dorongan signifikan terhadap efisiensi dalam pelayanan. Proses pelayanan yang awalnya memerlukan waktu lama kini dapat diselesaikan lebih cepat. Selain itu, keakuratan dalam pengecekan identitas juga meningkat, sehingga risiko kesalahan dalam mengidentifikasi individu yang terkait dengan keimigrasian dapat dikurangi secara signifikan.
Implementasi teknologi AI dalam Direktorat Jenderal Imigrasi adalah langkah nyata dalam menghadirkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki layanan publik dan mengoptimalkan pengelolaan urusan keimigrasian di seluruh Indonesia.
Baca juga: Optimasi Teknik Pendidikan Keagamaan: Kemenag Gencar MOOC Teknologi
Masyarakat diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan ini karena teknologi AI akan terus berperan dalam menciptakan proses pelayanan imigrasi yang lebih efisien dan ramah pengguna. Transformasi ini diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat dalam proses keimigrasian, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang berinovasi dalam penggunaan teknologi untuk pelayanan publik.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai implementasi teknologi AI dalam Direktorat Jenderal Imigrasi, masyarakat dapat mengikuti perkembangan selanjutnya dari berita ini
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NA)