Peneliti BRIN Ungkap Potensi Penggunaan AI untuk Pertahanan IKN

Teknologi.id . March 07, 2024
ikn
Foto: IT Brief Australia


Teknologi.id - Dalam upaya menjaga keamanan negara, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti potensi penggunaan kecerdasan buatan ( AI ) sebagai bagian dari pertahanan cerdas bagi Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Kepala Pusat Riset Kecerdasan Buatan dan Keamanan Siber BRIN, Anto Satriyo Nugroho, kecerdasan buatan dapat menjadi alat yang membantu dalam berbagai aspek tata kelola organisasi, manajemen personal, pengelolaan anggaran, dan logistik. Selain itu, AI juga bisa digunakan dalam sistem informasi operasional militer serta sebagai alat untuk menerapkan teknologi dalam sistem senjata.

Namun, Anto juga menyoroti bahwa meningkatnya penetrasi internet di Indonesia juga membawa ancaman bagi keamanan negara. Saat ini, hampir 79,5 persen penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet, yang menandakan perluasan jaringan digital menjadi salah satu tantangan dalam strategi pertahanan.

Baca juga: Cara Mudah Mengatasi WiFi Lemot dan Meningkatkan Koneksi Internet

IKN, yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memiliki tantangan tersendiri dalam perencanaan strategi pertahanan. Wilayah ini memiliki karakteristik geografi militer yang berbeda dengan Jakarta, termasuk faktor-faktor fisik seperti relasi spasial, bentang wilayah darat, serta ciri-ciri perairan pesisir dan laut. Hal ini mempengaruhi jenis ancaman yang mungkin muncul dan memerlukan adaptasi strategi pertahanan yang sesuai.

Direktur Pengkajian Hankam dan Geografi Lemhanas RI, Rolland D.G Waha, menekankan bahwa konsep pertahanan Indonesia harus sesuai dengan kondisi geografisnya sendiri. Penggunaan alat utama sistem senjata (alutsista) harus disesuaikan dengan kondisi Indonesia, dan bukan hanya mengikuti model dari negara lain.

Rolland juga menyoroti potensi IKN menjadi titik fokus dalam pertempuran hegemoni antara Amerika Serikat dan China, terutama di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, strategi pertahanan Indonesia harus memperhatikan posisi kedua kekuatan besar tersebut dalam perencanaannya.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :