Foto: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Teknologi.id - Dalam
hidup, tentu kita menginginkan sesuatu yang berkembang. Sebab hidup yang
stagnan dan itu-itu saja akan membosankan. Maka dari itu, ada kalanya kita
butuh sesuatu yang baru dan menantang. Sesuatu yang baru tersebut bisa kita
sebut dengan inovasi. Dalam kehidupan, ada banyak sekali inovasi yang bisa
diterapkan.
Inovasi merupakan
sesuatu yang baru, dan belum ada secara umum. Inovasi ini sendiri sangat identik dengan anak muda. Sebab jiwa muda
masih menyimpan banyak energi dan pemikiran. Dengan begitu, banyak hal baru dan
unik yang lahir dari para pemuda.
Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun mengapresiasi anak-anak
beprestasi yang tergabung dalam Komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa (Komib)
Indonesia sebagai pencipta mesin tersebut. “Inovasi ini adalah bagian dari masa
depan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan.
Apalagi ini adalah produk hasil karya anak bangsa kita,” ujar Sandiaga Uno
dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, yang berlangsung secara hybrid di Gedung
Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Baca juga: 5 Teknologi AI yang Wajib Dikuasai Mahasiswa
Komunitas Karya Pelajar
Mengabdi Bangsa merupakan sebuah wadah bagi para pelajar di jenjang SD, SMP,
SMA, dan SMK se-Indonesia untuk berani mengekspresikan dan mengimplementasikan
ide, gagasan, atau kemampuan yang dimilikinya sehingga bisa menghasilkan karya
yang bernilai.
Deputi Bidang Ekonomi
Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf M. Neil El Himam menyampaikan bahwa
Komib Indonesia termasuk ke dalam industri ekonomi kreatif. Banyak subsektor
ekonomi kreatif yang terlibat dalam pembuatan mesin pemilah sampah otomatis AI
mulai dari aplikasi, desain produk, desain grafis, dan lainnya. “Kami akan
mendukung Komib Indonesia. Karena ini adalah bagian dari inklusifitas dari
ekonomi kreatif,” kata Neil. Wakil Presiden Komib Indonesia dan Ketua Program
Mesin Pemilah Sampah AI Ethan Ryan Purwohardono lantas membagikan cerita awal
mula tercetusnya mesin pemilah sampah berteknologi AI tersebut. Bermulai dari
keresahan Ethan akan persoalan sampah yang kerap kali ditemui pada kehidupan
sehari-hari, khususnya ketika dirinya melakukan kunjungan ke tiap-tiap
komunitas (Komib).
“Sehingga saya berfikir
bahwa project Komib ke depan harus based on climate change. Dan terciptalah
mesin pemilah sampah otomatis ini,” ujar Ethan.
Mesin pemilah sampah yang dikembangkan oleh siswa-siswi SMA dan SMK kelas 11 dan 12 ini sudah dipesan oleh United Tractor member of Astra untuk membantu solusi pemilahan sampah di Kantor UT. Ke depan mesin ini akan diperjualbelikan ke berbagai instansi dan perusahaan serta fasilitas umum untuk menjadi solusi pemilahan sampah yang efektif misalnya di stasiun, mal, bandara maupun di sekolah-sekolah.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(aa)