Source: The New York Times
Teknologi.id - AI atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan yang dikontrol oleh sistem komputer. AI mampu mengerjakan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Meski disebut mempermudah pekerjaan manusia, nyatanya AI menimbulkan banyak tanggapan. Alasannya karena diprediksi bisa menggantikan seluruh pekerjaan manusia. Hal ini terjadi karena AI dianggap lebih baik dan sempurna dalam mengerjakan pekerjaannya dibanding manusia pada umumnya.
Baca juga: Tertarik dengan Artificial Intelligence? Ini 5 Universitas dengan Jurusan AI
Saat ini, AI bahkan sudah tersebar dimana-mana, sehingga manusia pun banyak yang mempercepat pergerakannya agar tidak semua hal digantikan oleh AI.
Baca juga: Hadir di Festival Kampus Merdeka 2022, Elon Musk Cemaskan Dilema Kecanggihan AI
Mengutip dari laman TechTarget, AI sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu yang lemah dan kuat. AI yang kuat (Strong AI) mampu meniru kemampuan otak manusia. Sistem AI yang kuat menyerap pengetahuan yang selama ini ‘dipelajarinya’ dan menggunakan kecerdasannya untuk menemukan solusi terbaik dari sesuatu yang belum pernah AI lakukan. Strong AI bahkan dianggap bisa menyelesaikan ujian-ujian sulit sekalipun.
Sedangkan AI yang lemah atau Weak AI, diciptakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih spesifik. Pekerjaan yang dilakukan Weak AI dibentuk seperti asisten pribadi, contohnya Google dan Siri.
Makanya ada beberapa pekerjaan yang diperkirakan akan pertama tergantikan oleh AI di masa depan, seperti kasir, customer service, sampai copywriter dan ilustrator. Bahkan sekarang pun pekerjaan-pekerjaan tersebut sudah dibantu oleh teknologi AI.
Baca juga: ChatGPT, AI Gratis Bisa Bantuin Kamu Ngerjain Tugas
Meski manusia yang menciptakan AI dan tidak memiliki daya kemampuan secepat AI, tetapi dengan AI-lah manusia dapat mempercepat dan mempersingkat waktu terhadap masalah-masalah di masa depan. Apalagi ada satu hal yang tidak bisa Ai lakukan, tetapi dapat dilakukan oleh manusia, yaitu: bermimpi.
(dra)