Teknologi.id - Artificial Intelligence (AI) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. AI telah digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam menebak lokasi hanya dari foto jalanan. Sebuah proyek yang dilakukan oleh tiga mahasiswa pascasarjana dari Universitas Stanford mengungkapkan bahwa AI dapat dengan akurat menebak lokasi foto yang diambil.
Proyek ini dikenal dengan sebutan Predicting Image Geolocations (PIGEON). Dalam proyek ini, para mahasiswa menggunakan Google Street View untuk mengidentifikasi lokasi. Namun, yang menarik adalah ketika mereka memberikan beberapa foto pribadi yang belum pernah dilihat oleh program sebelumnya, PIGEON mampu dengan akurat menebak lokasi foto tersebut dalam sebagian besar kasus.
Proyek ini menunjukkan potensi AI dalam menebak lokasi berdasarkan foto. Hal ini dapat membantu orang untuk mengidentifikasi lokasi dari foto lama yang dimiliki oleh kerabat mereka atau bahkan membantu peneliti dalam melakukan survei cepat terhadap keanekaragaman hayati di suatu daerah.
Namun, seperti halnya aplikasi AI lainnya, kemampuan ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan informasi pribadi yang tidak pernah diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Baca Juga: Perplexity AI: Keunggulan, Fitur Canggih, dan Perbandingan dengan ChatGPT
Bagaimana Pigeon Menebak Lokasi
AI dalam proyek PIGEON didasarkan pada penggunaan neural network yang disebut CLIP. CLIP adalah program yang dapat belajar mengenai gambar visual hanya dengan membaca teks tentang gambar tersebut.
Program ini dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan yang juga mengembangkan ChatGPT. Para mahasiswa menggunakan versi CLIP ini untuk melatih sistem mereka dengan menggunakan gambar dari Google Street View.
Selain itu, para mahasiswa juga menambahkan komponen lain ke dalam program mereka, yang membantu AI dalam mengklasifikasikan gambar berdasarkan posisi geografisnya di dunia. Hasilnya, PIGEON dapat mengidentifikasi lokasi dari gambar Google Street View di mana pun di dunia.
Proses pelatihan PIGEON melibatkan penggunaan dataset yang mencakup 100.000 lokasi asli dari GeoGuessr, sebuah permainan di mana pemain menebak lokasi dari foto Google Street View.
Selain itu, PIGEON juga dilatih dengan 400.000 gambar yang mencakup seluruh "panorama" di lokasi tertentu.
Dalam banyak kasus, PIGEON mampu menebak negara yang benar dalam 95% dari waktu dan dapat memilih lokasi dalam radius sekitar 25 mil dari lokasi sebenarnya.
Uji Coba PIGEON dengan Manusia
Untuk menguji performa PIGEON, para mahasiswa membandingkannya dengan seorang manusia yang sangat ahli dalam geoguessing. Manusia tersebut adalah Trevor Rainbolt, yang telah berhasil menebak lokasi foto dengan akurat dalam berbagai kompetisi geoguessing. Namun, dalam kompetisi melawan PIGEON, Rainbolt kalah dalam beberapa putaran.
PIGEON memiliki keunggulan karena dapat melihat detail-detail kecil yang juga dapat dilihat oleh manusia, bahkan dengan lebih akurat. AI ini dapat memperhatikan perbedaan-perbedaan kecil dalam vegetasi, tanah, dan cuaca. Hal ini membuat AI dapat memberikan prediksi lokasi yang sangat akurat.
Potensi dan Kekhawatiran
Proyek ini menunjukkan potensi penggunaan AI dalam berbagai bidang, termasuk perbaikan infrastruktur, pemantauan keanekaragaman hayati, dan sebagai alat pembelajaran. Namun, seiring dengan potensi ini, juga muncul kekhawatiran etika terkait penggunaan AI dalam menebak lokasi.
Jay Stanley, seorang analis kebijakan senior di American Civil Liberties Union (ACLU), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penggunaan teknologi serupa untuk tujuan pengawasan pemerintah, pelacakan korporat, bahkan penyiksaan. Lokasi seseorang dapat menjadi informasi yang sangat sensitif dari segi privasi.
Para mahasiswa dari Universitas Stanford menyadari risiko-risiko ini. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk tidak melepaskan secara publik model AI PIGEON mereka dan hanya melepaskan kode program untuk tujuan validasi akademik.
Baca Juga: AI Terbaru Bisa Prediksi Waktu Kematian Manusia
Proyek PIGEON menunjukkan potensi besar AI dalam menebak lokasi dari foto jalanan. Meskipun terdapat kekhawatiran terkait privasi dan penggunaan yang tidak etis, pengembangan ini dapat memiliki manfaat yang signifikan dalam berbagai bidang.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dan risiko AI, kita dapat memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)