Foto: KMN Eye Care
Teknologi.id – Baru-baru ini ilmuwan mengungkapkan jika teknologi AI bisa membantu mendeteksi penyakit Parkinson sejak dini. Hanya dengan scan atau memindai mata dengan alat yang dibekali Artificial Intelligence (AI), deteksi penyakit parkinson dapat diketahui bahkan sebelum orang tersebut memiliki gejala.
Dilansir dari Siloam Hospitals, Parkinson merupakan penyakit sistem saraf pusat yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan motorik dan keseimbangan tubuh. Parkinson sendiri adalah penyakit progresif, yaitu penyakit yang berkembang perlahan seiring berjalannya waktu. Penderita penyakit ini biasanya kalangan lanjut usia dan penyakit ini tidak dapat sembuh total.
Penyebab Parkinson, yaitu kerusakan sel saraf pada otak yang menyebabkan turunnya produksi hormon dopamin untuk menjaga keseimbangan tubuh. Gejala penyakit ini dimulai dengan tremor di satu tangan dan perasaan kaku di tubuh. Penyakit ini juga memiliki lima tingkatan atau lima stadium dengan stadium tertingginya yang membuat penderita kesulitan bahkan tidak mampu berdiri serta mengalami demensia.
Untuk mendeteksi Parkinson, umumnya perlu dilakukan CT scan otak atau MRI otak. Namun pada saat ini para peneliti mengungkapkan jika diagnose penyakit tersebut dapat dideteksi oleh AI hanya dengan melalui scan di bagian mata.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari rumah sakit mata Moorfields London bersama Institut Opthalmology dari University College London (UCL) yang menggunakan AI untuk menganalisa. Dalam proses penelitiannya mereka menemukan perbedaan fisik mata antara orang-orang yang memiliki Parkinson dan yang tidak memilikinya.
Baca Juga: Dapatkan Jawaban Tanpa Bertele-Tele di ChatGPT dengan Prompt Kentang Ini
Para ilmuwan tersebut mempelajari data dari 3D scan atau yang sering dikenal dengan scan OCT (Optical Coherence Temography) yang menghasilkan resolusi gambar yang tinggi dari retina dengan pasien berusia 40 atau lebih yang datang ke rumah sakit mata di London di antara 2008 dan 2018.
Dari hasil studi, kemudian ditemukan orang-orang dengan Parkinson memiliki lapisan sel-dalam ganglion yang lebih tipis yang kemudian dari hasil identifikasi ini terdeteksi rata-rata tujuh tahun kemudian memiliki penyakit tersebut. Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap lapisan-lapisan mata yang dipindai oleh scan OCT agar dapat mendeteksi penyakit tersebut lebih awal sebelum gejala-gejalanya muncul.
AI Juga Bisa Mendeteksi Parkinson dengan Smartwatch
Tak hanya OCT Scan yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan mendeteksi penyakit Parkinson melalui pindaian mata, sebelumnya para peneliti juga menunjukkan bagaimana smartwatch dapat menyediakan data untuk Artificial Intelligence dalam mendeteksi Parkinson selama tujuh tahun sebelum gejala muncul.
Dalam studi kali ini, para ilmuwan menganalisa kecepatan pergerakan partisipan. Dengan menggunakan algoritma dan machine learning, program AI dapat memprediksi secara akurat yang akan terkena penyakit tersebut.
Pendeteksian penyakit lebih awal yang dapat dilakukan oleh teknologi Artificial Intelligence ini merupakan penemuan luar biasa yang mengubah dunia medis atau kesehatan. Hal ini dikarenakan, sebagai masyarakat dunia, kita dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut di kemudian hari berkat adanya deteksi dini yang dilakukan AI.
Baca Juga: 1,4 Miliar Karyawan Harus Menguasai AI dalam 3 Tahun ke Depan
Bukan hanya itu, untuk mendeteksi penyakit tersebut tidak diperlukan biaya yang mahal dan tentunya sangat mudah di akses. Seperti data dari smartwatch yang selalu dipakai di lengan dan merekam semua aktivitas atau pergerakan fisik yang kita lakukan. Atau OCT scans yang digunakan ahli optik dalam memonitoring kesehatan mata yang jika dipakai untuk deteksi dini penyakit Parkinson jauh lebih murah dibandingkan MRI atau CT scans.
Sederhananya, dalam dunia kesehatan, teknologi Artificial Intelligence dapat memberi peringatan untuk umat manusia terhadap penyakit apa yang bisa berkembang dalam dirinya. Penyakit yang dimaksud juga tak hanya sebatas Parkinson tetapi juga yang lainnya. Peringatan tersebut kemudian dapat digunakan untuk memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat agar, manusia dapat mencegah lebih awal perkembangan penyakit itu, bahkan sebelum harus mendapatkan diagnosis atau pernyataan sakit dari dokter.
Selain itu, orang yang terdeteksi sejak dini juga akan mendapatkan bantuan perawatan lebih baik sebelum penyakit tersebut berkembang menjadi kategori sangat serius. Dengan begitu, hal ini juga bisa menyelamatkan banyak nyawa di kemudian hari.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)