(Gambar: Mika Baumeister)
Teknologi.id - Salah satu perusahaan pionir dalam bidang medis, Vocalis Health, berhasil menciptakan sebuah inovasi baru untuk menghadapi penyebaran COVID-19. Startup asal Israel tersebut berhasil mengembangkan suatu teknologi AI yang dapat mengidentifikasi dan memprediksi seseorang terkena COVID-19 hanya dengan menggunakan gadget.
Berbeda dengan alat lain pada umumnya, konsep yang ditanamkan dalam aplikasi ini adalah memadukan kecanggihan Artificial Intelligence atau biasa disebut AI dengan Vocal Biomarkers.
Vocal Biomarkers sendiri adalah indikator terukur untuk mengetahui tingkat keparahan atau keberadaan suatu kondisi penyakit melalui rekaman suara. Dikombinasikan dengan voice-enabled AI, indikator ini akan menganalisis fitur akustik dari suara untuk memberi wawasan mengenai kondisi kesehatan pengguna.
"Studi melibatkan lebih dari 2.000 partisipan yang berbicara berbagai bahasa termasuk bahasa Inggris, Hindi, Marathi, dan Gujarat. Hasil set validasi yang jelas dari 288 peserta menunjukkan AUC 0,88 yang diterjemahkan ke akurasi 81,2 persen, sensitivitas 80,3 persen dan spesifisitas 81,4 persen."
Baca juga: Begini Cara Kerja Aplikasi Covid Track
(Gambar: Vocalis Health)
Cara kerja dari alat ini cukup sederhana, yakni pengguna hanya perlu menghitung dari 50 sampai 70. Suara mereka akan direkam dan ditransformasikan menjadi sebuah gambar spektogram yang terdiri atas 512 fitur. Gambar tersebut akan dikomparasikan menggunakan AI Machine Learning/Deep Learning Techniques menjadi paduan gambar berdasarkan rekaman suara pengidap positif COVID-19 dalam uji klinis untuk menentukan apakah ada suatu korelasi baik tinggi maupun rendah diantara mereka.
Namun, untuk mendeteksi COVID-19 diperlukan serangkaian uji klinis dan identifikasi yang spesifik terhadap berbagai macam karakteristik dan gejala penyakit seperti demam, sakit kepala, sesak nafas, serta gangguan pernafasan lainnya.
Baca juga: WHO Siap Rilis Aplikasi COVID-19 untuk iOS dan Android
Terdapat 2 layanan dari aplikasi ini yaitu VocalisCheck dan VocalisTrack. VocalisCheck sendiri telah mendapatkan persetujuan CE mark (European Union) untuk keperluan medis sebagai alat screening COVID-19.
"VocalisCheck tidak dimaksudkan sebagai alat diagnostik. Ini dirancang sebagai alat screening agar dapat memberikan skor resiko yang andal untuk panduan bagi siapa yang membutuhkan pengujian diagnostik tambahan, sehingga memungkinkan sistem kesehatan untuk mengalokasikan sumber daya diagnostik dengan lebih efisien."
Aplikasi ini telah tersebar di Amerika Serikat, Chili, Indonesia, Afrika Selatan, Romania, dan Luksemburg untuk sektor publik maupun swasta.
Selanjutnya, startup ini berencana untuk menambahkan lebih banyak data agar lebih kuat dan akurat. Selain itu juga berkeinginan untuk mengkomersilkan solusi tersebut agar dapat dimanfaatkan di berbagai belahan dunia.
(ihf)