Pabrik iPhone di China Dihantam Serangan Siber, Produksi Global Terancam Terganggu!

Algis Akbar . December 31, 2025

Foto: 6pr.com.au

Teknologi.id - Kabar mengejutkan datang dari jantung produksi teknologi dunia di pengujung tahun ini. Pabrik perakitan iPhone di China dilaporkan baru saja mengalami serangan siber serius yang melumpuhkan sebagian operasional produksinya. Laporan tersebut pertama kali diungkap media teknologi DigiTimes. Peristiwa ini memicu kekhawatiran besar mengenai stabilitas pasokan produk Apple di pasar internasional, mengingat posisi China sebagai basis utama perakitan perangkat elektronik global. Insiden ini membuktikan bahwa serangan siber bukan lagi sekadar pencurian data virtual, melainkan ancaman nyata yang mampu menghentikan roda industri secara fisik.

Bagaimana Serangan ini Dapat Terjadi?

Serangan siber yang menyerang fasilitas produksi iPhone di China ini terjadi di tengah upaya Apple untuk mengejar target pengiriman unit ke berbagai negara. Berdasarkan laporan yang dihimpun dari Kompas Tekno dan Kontan, gangguan digital ini menyasar sistem manajemen produksi yang mengoordinasikan alur kerja otomatisasi di pabrik. Peretas diduga menggunakan metode yang sangat terorganisir untuk menembus protokol keamanan internal, yang mengakibatkan beberapa lini perakitan terhenti secara mendadak. Meski sistem keamanan Apple dikenal sangat ketat, serangan ini tampaknya menyasar celah pada mitra manufaktur yang menjadi bagian vital dari rantai pasok mereka.

Baca juga: Serangan Siber Smartphone 2025 Meledak: Malware Android, VPN Palsu & Trojan

Hingga saat ini, jenis serangan tersebut dilaporkan telah mengganggu sinkronisasi antara gudang penyimpanan komponen dengan meja perakitan akhir. Hal ini menyebabkan penundaan pengerjaan ribuan unit iPhone yang seharusnya siap dikirim dalam minggu ini. Pihak keamanan siber di lokasi kejadian sedang bekerja keras untuk mengisolasi jaringan yang terdampak agar kerusakan tidak meluas ke server utama. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi industri teknologi bahwa kerentanan pada satu titik dalam rantai pasok dapat memberikan efek domino yang melumpuhkan keseluruhan proses bisnis, terlepas dari seberapa besar nama perusahaan tersebut.

Dampak Serangan Siber Terhadap Rantai Produksi Apple 

Foto: nytimes.com

Baca juga: Kesepakatan Rp944 Miliar! Kemhan Gandeng ITSEC Asia Perkuat Pertahanan Siber AI

Gangguan pada pabrik di China ini diperkirakan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap ketersediaan unit iPhone di pasar global. Mengingat sebagian besar komponen dan perakitan akhir sangat bergantung pada stabilitas manufaktur di wilayah tersebut, keterlambatan produksi selama beberapa hari saja dapat menggeser jadwal pengiriman hingga berminggu-minggu.

Bagi konsumen, hal ini berarti potensi kelangkaan stok atau masa tunggu yang lebih lama untuk mendapatkan model iPhone terbaru. Kondisi ini tentu menjadi tantangan berat bagi Apple dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan memenuhi permintaan pasar yang tetap tinggi di periode liburan dan awal tahun baru.

Sejarah Serangan Siber di Ekosistem Apple

Serangan siber seperti ini tidak pertama kali dialami oleh Apple. Dilansir dari kontan.co.id, kejadian seperti ini sudah terjadi kurang lebih sebanyak dua kali. Pada 2018, mitra pembuat chip Apple, TSMC, pernah mengalami gangguan serius setelah serangan virus memaksa sejumlah fasilitas produksinya berhenti beroperasi. Saat itu, CFO TSMC, Lora Ho, menyatakan bahwa meskipun TSMC sebelumnya pernah diserang virus, insiden tersebut merupakan serangan pertama yang secara langsung menargetkan lini produksi.

Lebih jauh ke belakang, pada 2012, sebuah kelompok peretas “greyhat” berhasil menyerang sistem Foxconn dan merilis nama pengguna serta kata sandi vendor. Informasi tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk melakukan rekayasa sosial, termasuk pemesanan palsu dalam sistem rantai pasok.

Optimalisasi Keamanan Operasional

Sebagai kesimpulan, serangan siber yang menimpa pabrik iPhone di China merupakan pengingat keras bahwa keamanan digital dan keamanan fisik kini tidak dapat dipisahkan. Gangguan pada sistem manajemen produksi bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam stabilitas distribusi teknologi secara global. Apple dan para mitra manufakturnya kini dihadapkan pada tugas berat untuk memulihkan operasional sekaligus memperkuat benteng digital mereka agar insiden serupa tidak terulang kembali.

Keberhasilan dalam menangani krisis ini akan menentukan seberapa cepat pasokan produk kembali normal dan bagaimana standar keamanan siber industri manufaktur akan berevolusi menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan. Upaya pemulihan yang cepat dan transparansi mengenai langkah pencegahan akan menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas pasar. Langkah berani dalam memperkuat keamanan siber di jalur produksi menjadi investasi paling berharga agar ketersediaan teknologi tetap terjamin bagi semua orang. Masa depan industri kini bergantung pada seberapa tangguh kita melindungi sistem digital yang menjalankan dunia fisik kita sehari-hari.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

Share :