iPhone 16 Dihujat di China: Apple Hadapi Kegagalan dan Turunnya Pendapatan

Elysa Magrisia Herdiani . September 12, 2024
Foto: Ben Jiang in Beijing


Teknologi.id Apple, raksasa teknologi global, sedang menghadapi krisis di pasar smartphone China setelah peluncuran iPhone 16. Meskipun perusahaan berharap model terbaru ini akan membalikkan nasib mereka di pasar yang sangat kompetitif, kenyataannya justru sebaliknya. iPhone 16, yang baru saja diluncurkan, mendapatkan reaksi negatif dari konsumen China, menyebabkan penurunan signifikan pada saham Apple dan memperburuk kondisi keuangan perusahaan.

Kritik dari Konsumen China

iPhone 16 seharusnya menjadi tonggak penting dalam strategi Apple untuk kembali mendapatkan pijakan di pasar smartphone China setelah penurunan penjualan iPhone 15. Namun, kenyataan berbicara lain. Konsumen di China meluapkan kemarahan mereka di platform media sosial Weibo. Mereka merasa bahwa iPhone 16 tidak menawarkan inovasi yang signifikan dibandingkan dengan model sebelumnya. Kritik utama berfokus pada kurangnya fitur kecerdasan buatan (AI) yang dianggap sebagai salah satu keunggulan yang harusnya dimiliki oleh perangkat terbaru ini.

Tagar "#iPhone16VersiChinaBelumDukungAI" menjadi viral di Weibo, dengan lebih dari 11 juta pengguna berpartisipasi dalam diskusi ini. Pengguna Weibo menyebut bahwa tanpa fitur AI yang mengesankan, iPhone 16 seharusnya dijual dengan harga yang lebih rendah. "Apa gunanya membeli [iPhone 16] jika tidak bisa pakai AI?" tanya seorang pengguna, sementara yang lain menilai bahwa Apple seharusnya menurunkan harga untuk model ini.

Baca juga: Apple Rilis iPhone 16 dengan Chip A18 & A18 Pro, Gaming Makin Gacor!

Dampak Negatif Terhadap Pendapatan Apple

Kritik yang meluas ini berdampak langsung pada performa keuangan Apple. Saham Apple mengalami penurunan sebesar 1,7% pada tanggal 10 September 2024, setelah peluncuran iPhone 16. Penurunan ini mencerminkan kurangnya antusiasme investor terhadap model terbaru ini. Meskipun Apple memperkenalkan peningkatan hardware untuk mendukung aplikasi berbasis AI seperti Siri dan kamera yang lebih baik, fitur-fitur tersebut belum sepenuhnya tersedia, dan tidak cukup untuk membangkitkan minat konsumen dan investor.

Penting untuk dicatat bahwa Apple sudah mengalami penurunan penjualan di China sebelumnya. Pada kuartal pertama 2024, penjualan iPhone di China turun drastis sebesar 19,1%, dan penurunan ini berlanjut hingga kuartal kedua dengan penurunan tambahan sebesar 5,7%. Penurunan penjualan ini dipicu oleh kombinasi faktor, termasuk meningkatnya persaingan dari merek lokal seperti Huawei dan ketidakmampuan Apple untuk memenuhi harapan konsumen akan inovasi yang terus berkembang.

Baca juga: Pertama di Dunia, Huawei Luncurkan Mate XT Sebagai Ponsel Layar Lipat Tiga!

Perjuangan Apple dalam Menghadapi Kompetisi

Apple berusaha keras untuk menggenjot penjualan dan memperbaiki citra mereka di pasar China. Namun, dengan adanya kritik yang berkembang, perusahaan harus menghadapi kenyataan bahwa hanya memperkenalkan teknologi baru tanpa perubahan signifikan dalam desain atau fungsi tidak cukup untuk mengatasi tantangan yang ada. Penurunan pendapatan Apple semakin diperparah oleh persaingan ketat dari Huawei, yang baru-baru ini meluncurkan Mate XT.

Peluncuran Mate XT smartphone terbaru dari Huawei ini menawarkan sejumlah fitur unggulan, termasuk kemampuan AI yang lebih canggih dan desain yang inovatif. Peluncuran Mate XT semakin memperumit posisi Apple di pasar China, yang semakin didominasi oleh merek-merek lokal. 


Huawei Mate XT hadir dengan sejumlah fitur yang membedakannya dari iPhone 16. Beberapa fitur unggulan Mate XT antara lain:

  • Kecerdasan Buatan yang Lebih Canggih: Huawei mengklaim bahwa Mate XT memiliki kemampuan AI yang jauh lebih baik dibandingkan dengan iPhone 16. Fitur AI ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas dengan lebih efisien, seperti menerjemahkan bahasa secara real-time dan mengedit foto secara otomatis.
  • Konsep Lipat: Huawei Mate XT adalah ponsel lipat tiga yang unik, memberikan pengalaman penggunaan yang berbeda dari desain konvensional iPhone 16. Konsep lipat ini memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan, seperti mode tablet atau laptop mini.
  • Stylus: Beberapa model Mate XT dilengkapi dengan stylus yang memungkinkan pengguna untuk menulis, menggambar, atau mengambil catatan dengan lebih presisi.


Kegagalan iPhone 16 di pasar China menunjukkan bahwa Apple masih harus berjuang keras untuk memenangkan kembali hati konsumen di salah satu pasar terpenting mereka. Dengan kritik yang terus mengalir dan penurunan pendapatan yang signifikan, Apple harus mengevaluasi strategi mereka dan memastikan bahwa inovasi yang mereka tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen. Tanpa langkah-langkah yang efektif, Apple mungkin akan terus menghadapi kesulitan dalam menjaga posisi mereka di pasar global.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News.

(emh)

Share :