Teknologi.id - Apple, raksasa teknologi global, sedang menghadapi krisis di
pasar smartphone China setelah peluncuran iPhone 16. Meskipun perusahaan
berharap model terbaru ini akan membalikkan nasib mereka di pasar yang sangat
kompetitif, kenyataannya justru sebaliknya. iPhone 16, yang baru saja
diluncurkan, mendapatkan reaksi negatif dari konsumen China, menyebabkan
penurunan signifikan pada saham Apple dan memperburuk kondisi keuangan
perusahaan.
Kritik dari Konsumen China
iPhone 16 seharusnya menjadi tonggak penting dalam strategi
Apple untuk kembali mendapatkan pijakan di pasar smartphone China setelah
penurunan penjualan iPhone 15. Namun, kenyataan berbicara lain. Konsumen di
China meluapkan kemarahan mereka di platform media sosial Weibo. Mereka merasa
bahwa iPhone 16 tidak menawarkan inovasi yang signifikan dibandingkan dengan
model sebelumnya. Kritik utama berfokus pada kurangnya fitur kecerdasan buatan
(AI) yang dianggap sebagai salah satu keunggulan yang harusnya dimiliki oleh
perangkat terbaru ini.
Tagar "#iPhone16VersiChinaBelumDukungAI" menjadi
viral di Weibo, dengan lebih dari 11 juta pengguna berpartisipasi dalam diskusi
ini. Pengguna Weibo menyebut bahwa tanpa fitur AI yang mengesankan, iPhone 16
seharusnya dijual dengan harga yang lebih rendah. "Apa gunanya membeli
[iPhone 16] jika tidak bisa pakai AI?" tanya seorang pengguna, sementara
yang lain menilai bahwa Apple seharusnya menurunkan harga untuk model ini.
Baca juga: Apple Rilis iPhone 16 dengan Chip A18 & A18 Pro, Gaming Makin Gacor!
Dampak Negatif Terhadap Pendapatan Apple
Kritik yang meluas ini berdampak langsung pada performa
keuangan Apple. Saham Apple mengalami penurunan sebesar 1,7% pada tanggal 10
September 2024, setelah peluncuran iPhone 16. Penurunan ini mencerminkan
kurangnya antusiasme investor terhadap model terbaru ini. Meskipun Apple
memperkenalkan peningkatan hardware untuk mendukung aplikasi berbasis AI
seperti Siri dan kamera yang lebih baik, fitur-fitur tersebut belum sepenuhnya
tersedia, dan tidak cukup untuk membangkitkan minat konsumen dan investor.
Penting untuk dicatat bahwa Apple sudah mengalami penurunan
penjualan di China sebelumnya. Pada kuartal pertama 2024, penjualan iPhone di
China turun drastis sebesar 19,1%, dan penurunan ini berlanjut hingga kuartal
kedua dengan penurunan tambahan sebesar 5,7%. Penurunan penjualan ini dipicu
oleh kombinasi faktor, termasuk meningkatnya persaingan dari merek lokal
seperti Huawei dan ketidakmampuan Apple untuk memenuhi harapan konsumen akan
inovasi yang terus berkembang.
Baca juga: Pertama di Dunia, Huawei Luncurkan Mate XT Sebagai Ponsel Layar Lipat Tiga!
Perjuangan Apple dalam Menghadapi Kompetisi
Apple berusaha keras untuk menggenjot penjualan dan
memperbaiki citra mereka di pasar China. Namun, dengan adanya kritik yang
berkembang, perusahaan harus menghadapi kenyataan bahwa hanya memperkenalkan
teknologi baru tanpa perubahan signifikan dalam desain atau fungsi tidak cukup
untuk mengatasi tantangan yang ada. Penurunan pendapatan Apple semakin
diperparah oleh persaingan ketat dari Huawei, yang baru-baru ini meluncurkan
Mate XT.
Peluncuran Mate XT smartphone terbaru dari Huawei ini menawarkan sejumlah fitur unggulan, termasuk kemampuan AI yang lebih canggih dan desain yang inovatif. Peluncuran Mate XT semakin memperumit posisi Apple di pasar China, yang semakin didominasi oleh merek-merek lokal.
Huawei Mate XT hadir dengan sejumlah fitur yang
membedakannya dari iPhone 16. Beberapa fitur unggulan Mate XT antara lain:
- Kecerdasan
Buatan yang Lebih Canggih: Huawei mengklaim bahwa Mate XT memiliki
kemampuan AI yang jauh lebih baik dibandingkan dengan iPhone 16. Fitur AI
ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas dengan lebih
efisien, seperti menerjemahkan bahasa secara real-time dan mengedit foto
secara otomatis.
- Konsep
Lipat: Huawei Mate XT adalah ponsel lipat tiga yang unik, memberikan
pengalaman penggunaan yang berbeda dari desain konvensional iPhone 16. Konsep
lipat ini memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan, seperti mode tablet
atau laptop mini.
- Stylus: Beberapa model Mate XT dilengkapi dengan stylus yang memungkinkan pengguna untuk menulis, menggambar, atau mengambil catatan dengan lebih presisi.
Kegagalan iPhone 16 di pasar China menunjukkan bahwa Apple masih harus berjuang keras untuk memenangkan kembali hati konsumen di salah satu pasar terpenting mereka. Dengan kritik yang terus mengalir dan penurunan pendapatan yang signifikan, Apple harus mengevaluasi strategi mereka dan memastikan bahwa inovasi yang mereka tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen. Tanpa langkah-langkah yang efektif, Apple mungkin akan terus menghadapi kesulitan dalam menjaga posisi mereka di pasar global.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(emh)
Tinggalkan Komentar