Teknologi.id - Facebook nampaknya masih berusaha untuk “menembus” kebijakan privasi Apple. Dilansir dari Make Use Of, pada hari Selasa (2/2), Facebook sedang meluncurkan pemberitahuan baru yang meminta pengguna iPhone dan iPad untuk berbagi aktivitas web dan aplikasi mereka dengan Facebook.
Menurut Facebook, dengan mengizinkan pelacakan aktivitas (activity tracking), pengguna dapat membantu Facebook untuk menyediakan iklan yang lebih dipersonalisasi. Strategi Facebook ini masih dalam tahap percobaan untuk beberapa pengguna Facebook.
Diduga Facebook melakukan hal ini karena tidak setuju dengan kebijakan anti-tracking baru Apple. Diketahui, fitur Apple App’s Tracking Transparency akan mulai berlaku pada musim semi 2021.
Facebook kemudian mencoba mengimbangi fitur baru Apple dengan memberikan notifikasi yang mendorong pengguna untuk mengizinkan pelacakan aktivitas. Notifikasi ini akan muncul ketika pengguna membuka aplikasi Facebook lewat iPhone atau iPad. Notifikasi tersebut akan muncul sebelum pemberitahuan privasi Apple. Pengguna kemudian akan dihadapkan dengan pilihan “Allow” atau “Don’t Allow”. Setelah itu, pengguna akan dihadapkan dengan pemberitahuan privasi Apple sendiri yang menanyakan apakah pengguna ingin dilacak.
Facebook berharap pemberitahuan sejak awal dapat mendorong pengguna untuk tetap mengaktifkan izin pelacakan aktivitas. Facebook juga mengklaim bahwa lebih banyak efek positif dari mengizinkan pelacakan aktivitas ketimbang efek negatif.
Baca juga: 5 Aplikasi yang Bisa Memperjelas Foto Buram
Facebook vs. Apple: Perang Privasi Berlanjut
Foto: Dazeinfo
Sejak tahun 2020, Facebook diketahui telah berseteru dengan Apple terkait kebijakan privasi. Dalam unggahan blog Facebook, platform tersebut menjelaskan bahwa kebijakan iOS 14 Apple yang baru akan berdampak negatif pada banyak bisnis kecil yang berjuang untuk tetap bertahan dan berdampak negatif pula terhadap internet gratis.
Facebook tidak hanya percaya bahwa kebijakan Apple dapat merugikan bisnis kecil, tetapi juga mengatakan bahwa hal tersebut dapat membuat pengalaman iklan pengguna kurang dipersonalisasi. Dikatakan pula, jika pengguna tidak mengizinkan Facebook melakukan pelacakan aktivitas, pengguna masih dapat melihat iklan. Namun, iklan yang tampil akan kurang relevan bagi pengguna.
Melalui unggahan ini, Facebook juga menjelaskan bahwa platform tidak akan mengumpulkan jenis data baru saat pengguna mengizinkan pelacakan aktivitas.
Entah sampai kapan Facebook dan Apple akan terus berseteru terkait kebijakan privasi. Yang jelas, pengguna harus lebih bijak dalam memilih opsi mana yang terbaik untuk menjaga privasi pengguna.
(st)