Dokumen Pendirian Apple 1976 Dilelang, Harga Diprediksi Rp62 Miliar

Algis Akbar . December 01, 2025

Foto: yourstory.com

Teknologi.id - Di tengah hiruk-pikuk pasar saham global yang mudah goyah hanya karena satu unggahan media sosial Elon Musk atau Jensen Huang, kisah awal mula berdirinya raksasa teknologi sering kali tenggelam dalam ingatan. Tapi coba bayangkan: selembar kontrak pendirian Apple 1976 yang lusuh, hanya tiga halaman, diketik pakai mesin tik biasa, kini siap dilelang dengan harga fantastis hingga Rp62 miliar. Ronald Wayne, sang pendiri ketiga yang hanya dapat Rp12 juta saat mundur dari Apple, kini jadi bagian dari cerita penyesalan termahal di dunia teknologi. Dokumen bersejarah yang ditandatangani Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne ini bukan sekadar kertas tua. Ia adalah bukti nyata bagaimana satu keputusan di tahun 1976 bisa mengubah nasib triliunan dolar. Dan sekarang, kontrak pendirian Apple 1976 itu resmi masuk ruang lelang Christie's New York pada Januari 2026.

Kisah ini bukan hanya nostalgia. Di saat kita ramai membahas valuasi Nvidia atau AI bubble, kontrak pendirian Apple 1976 yang akan dilelang ini mengingatkan kita bahwa nilai sesuatu tidak selalu terlihat di awal. Terkadang baru terungkap puluhan tahun kemudian, saat dunia sudah berubah total berkat inovasi yang lahir dari garasi kecil di California.

Christie's Lelang Dokumen Asli Pendirian Apple

Rumah lelang terkemuka, Christie's, secara resmi mengumumkan bahwa kontrak kemitraan asli Apple Computer Company tahun 1976 akan dilelang pada Januari 2026 di markas mereka, Rockefeller Center, New York. Dokumen krusial setebal tiga halaman ini ditandatangani pada tanggal 1 April 1976 oleh ketiga pendiri Apple: Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, saat mereka memulai startup kecil di CaliforniaNilai jualnya diperkirakan mencapai US$2 hingga 4 juta, setara dengan kisaran Rp31 hingga Rp62 miliar dengan kurs saat ini.

Pelelangan ini akan menjadi bagian dari acara besar bertajuk "We the People: America at 250", yang dirancang untuk merayakan ulang tahun ke-250 berdirinya Amerika Serikat melalui tampilan artefak sejarah penting. Kontrak Apple ini dipilih karena merepresentasikan titik awal revolusi komputasi pribadi, jauh sebelum komputer menjadi barang umum di rumah tangga.

Baca juga: iPhone Fold Diprediksi Jadi HP Lipat Termahal, Harganya Tembus Rp38 Juta!

Detail Pembagian Saham dan Keputusan Ronald Wayne

Foto: lepoint.fe

Kontrak tersebut tampak sederhana, diketik menggunakan mesin tik IBM milik Ronald Wayne, sosok yang juga mendesain logo Apple pertama. Dokumen tersebut menetapkan pembagian kepemilikan awal perusahaan: 45% untuk Jobs, 45% untuk Wozniak, dan 10% untuk Wayne. Pada masa itu, Apple masih merupakan bisnis kecil yang berfokus menjual komputer rakitan, belum menjadi raksasa yang melahirkan iPhone dan Mac.

Kemitraan awal ini tidak berlangsung lama. Hanya 12 hari setelah penandatanganan, Wayne memutuskan untuk mundur. Alasannya? Ia merasa khawatir dengan potensi risiko finansial yang mengintai. Sebagai kompensasi, ia menerima US$800 (sekitar Rp12 juta saat ini) melalui amandemen kontrak, dan menjual seluruh kepemilikan sahamnya. Keputusan ini secara historis dicatat sebagai salah satu keputusan finansial paling disayangkan, sebab Wayne melewatkan potensi kekayaan yang kini bernilai miliaran dolar. Dokumen dengan tanda tangan manual yang telah memudar ini kini menjadi artefak langka yang merekam momen kelahiran salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia.

Baca juga: Apple Siapkan iPhone Bisa Internetan via Satelit, Tak Butuh Jaringan BTS Lagi

Signifikansi Kontrak bagi Sejarah Teknologi

Foto: pc-solucion.es

Dokumen ini melampaui sekadar kertas tua; ia menjadi saksi bisu bagaimana ide sederhana dari tiga individu di usia 20-an dan 30-an, yang bermula dari garasi Jobs, berhasil membentuk era informasi global. Apple adalah pionir yang membuat komputer pribadi menjadi terjangkau. Pelelangan ini menyoroti tren pasar memorabilia teknologi, di mana barang-barang peninggalan perusahaan raksasa sering kali laku melampaui harga yang diperkirakan.

Fenomena ini mencerminkan tingginya minat kolektor dan investor yang melihat nilai histori di balik inovasi teknologi, terutama saat industri sedang menghadapi perubahan besar Artificial Intelligence (AI) saat ini. 

Baca juga: Apple Dikabarkan Ubah Siklus Rilis iPhone Jadi 2 Kali Setahun Mulai 2026

Reaksi Komunitas dan Harapan Pelelangan

Komunitas penggemar teknologi segera merespons di media sosial, dengan banyak yang menyebut kontrak ini sebagai "kesalahan paling mahal Ronald Wayne". Analis Christie's optimis bahwa dokumen ini akan terjual di atas estimasi awal, mengingat kelangkaan artefak awal Apple dan lonjakan minat dari kolektor teknologi. Sementara itu, pakar sejarah teknologi menilai pelelangan ini sebagai pengingat bahwa kesuksesan perusahaan sebesar Apple berawal dari sebuah kemitraan rapuh.

Pelelangan kontrak Apple tahun 1976 ini adalah momen refleksi langka. Dengan nilai estimasi mencapai Rp62 miliar, dokumen ini tidak hanya menjual sejarah, tetapi juga simbol bagaimana satu keputusan kecil bisa berdampak besar pada nasib dunia. Bagi kolektor, ini adalah peluang emas, dan bagi pelaku industri, ini adalah pelajaran berharga tentang risiko dan potensi di balik setiap awal yang sederhana.



(AA/ZA)

Share :