Apple Dikabarkan Gandeng Intel untuk Produksi Chip iPhone Mulai 2028

Yasmin Najla Alfarisi . December 08, 2025

Foto: Selular.ID

Teknologi.id -  Sebuah laporan memperlihatkan adanya kemungkinan perubahan besar-besaran di rantai pasokan Apple. Untuk pertama kalinya dalam sejarah iPhone, Intel dikabarkan akan menjadi rekan fabrikator chip untuk Apple di tahun 2028. Rumor ini datang setelah perubahan besar di industri semikonduktor, serta usaha kedua perusahaan dalam beradaptasi di pasar global.

Berdasarkan penelitian dari GF Securities pada Jumat (5/12), analis Jeff Pu mengatakan kemungkinan Intel untuk memproduksi sebagian chip iPhone, terutama untuk model non-Pro dari seri A22.

Chip ini diperkirakan akan digunalan untuk iPhone 20 dan iPhone 20e. Berdasarkan laporan dari MacRumors, Intel sedang menuju kesepakatan dengan Apple untuk mendapatkan bagian kecil namun signifikan dari produksi chip iPhone.

Baca juga: Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

Alasan Apple Diversifikasi Pemasok

TSMC telah menjadi pemasok utama chip Apple selama bertahun-tahun, terutama untuk proses fabrikasi lanjutan. Kemampuan TSMC dalam memproduksi dengan kinerja tinggi dan energi yang efisien selalu konsisten. Akan tetapi, pandemi global beberapa tahun lalu membuka mata Apple pada resiko besar ketergantungan ke satu wilayah dan satu pemasok.

Gangguan logistik di Asia telah memicu Apple untuk menjadwalkan produksi perangkatnya, dan yang memicu perusahaan tersebut untuk memperluas jalur perakitan ke India, Vietnam, dan mencari pilihan fabrikasi yang lebih dekat dengan Amerika Utara.

Strategi perusahaan ini bergantung pada keberhasilan beberapa pihak, dari TSMC Arizona yang meningkatkan kapasitas, Texas Instruments yang memasok komponen analog penting, sampai upaya diversifikasi manufaktur yang didorong oleh kebijakan pemerintah AS. Tarif, subsidi, dan tekanan politik yang meningkatkan produksi chip lokal juga membentuk keputusan Apple.

Kebangkitan Intel dan Daya Tarik Lokasi

Intel merupakan kandidat yang relevan karena memiliki kapasitas produksi yang besar di Amerika Serikat. Fasilitas lokal ini memberikan Apple manfaat strategis dalam geopolitik dan logistik, terutama mengurangi resiko penundaan akibat pengiriman antarbenua atau tekanan Asia Timur.

Intel sendiri sangat tertarik untuk menjadikan Apple kliennya, setelah reputasinya tergoyahkan beberapa tahun lalu akibat penundaan perkembangan teknologi yang membuatnya tertinggal dari TSMC.

Dua tahun belakangan, Intel telah menginvestasikan dana besar untuk mengembangkan proses 18A dan 14A untuk mengejar ketertinggalan. Mendapatkan Apple sebagai kliennya dapat menjadi validasi penting bahwa Intel benar-benar kembali ke jalur.

Menurut Pu, perkembangan Intel meningkat secara signifikan, terutama dengan proses fabrikasi baru 14A. Di sisi lain, Apple terus tertarik dalam memperluas basis manufakturnya untuk mencegah resiko ketergantungan pemasok.

Baca juga: AS Resmi Kuasai 10% Saham Intel Senilai USD 8,9 Miliar, Ini Strateginya

Uji Coba Apple dan Ironi Sejarah

Foto: Intel

Hal ini diperkuat oleh laporan dari analis Ming-Chi Kuo yang mengatakan Intel sudah siap menjadwalkan produksi chip seri M kelas bawah Apple pada pertengahan 2027 menggunakan proses 18A-nya. Apple diketahui untuk selalu menguji stabilitas dan produktivitas pabrik dengan chip beresiko rendah sebelum memercayakan komponen kunci seperti chip iPhone.

Kalau mereka puas dengan hasilnya, Intel bisa mendapat rasio lebih besar untuk produksi chip iPhone tingkat dasar dan mungkin lebih dari itu. Namun, Apple tetap mendekat dengan hati-hati.

Kerja sama Apple dan Intel berpotensi membawakan ironi sejarah. Sejak 2020, Apple menggunakan prosesor Intel di jajaran produk Mac sebelum akhirnya beralih ke Apple Silicon. Sekarang, hubungan keduanya berkembang ke arah yang berbeda, bukan tentang desain prosesor lagi, melainkan kapasitas Intel sebagai pembuat chip iPhone milik Apple.

Dampak dan Posisi Intel dalam Rantai Pasokan

Iphone adalah tulang punggung dari bisnis perusahaan tersebut, dengan ratusan juta unit dikirimkan setiap tahunnya. Gangguan kecil pada proses fabrikasi dapat menyebabkan kekurangan global. Meningkatkan kapasitas produksi melalui Interl dapat membantu Apple mengurangi resiko ini sambil meningkatkan posisi tawa-menawarnya saat bernegosiasi dengan TSMC.

Dalam hal ini, Intel bukanlah pengganti TSMC, melainkan salah satu elemen dari strategi hebat Apple untuk mengurangi resiko rantai pasokan. Investasi yang sudah berjalan dengan TSMC dan Texas Instruments tetap menjadi fondasi utama. Pada akhirnya, Intel mungkin mendapatkan kesempatan bagis, tetapi perannya hanyalah bagian dari mozaik besar dalam strategi penyebaran Apple, menjadi pelengkap dari rantai pasokan Apple di masa depan.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Share :