Waspada Link Palsu! Gunakan 4 Aplikasi Ini untuk Deteksi Keamanan Tautan

Irmanon Riandina . December 19, 2025


Foto: Freepik 

Teknologi.id - Maraknya aktivitas digital membuat risiko penipuan online ikut meningkat. Modus penipuan online kini semakin canggih dan sulit dikenali. Salah satu modus yang paling sering digunakan adalah penyebaran link palsu yang dikirimkan melalui pesan singkat, email, maupun media sosial. Sekilas, tautan tersebut tampak resmi dan meyakinkan, padahal di baliknya tersimpan ancaman pencurian data, pengambilalihan akun, hingga kerugian finansial.

Pelaku penipuan biasanya memanfaatkan rasa panik atau penasaran korban. Mereka mengatasnamakan instansi resmi, layanan perbankan, atau platform digital populer, lalu meminta korban untuk segera mengklik tautan tertentu. Begitu link dibuka, pengguna bisa diarahkan ke situs tiruan yang dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, kode OTP, atau data pribadi lainnya. 

Padahal, kewaspadaan terhadap link mencurigakan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk melindungi diri di dunia digital. Selain berhati-hati membaca isi pesan, pengguna juga perlu mengenali ciri-ciri link palsu dan memanfaatkan aplikasi pendeteksi keamanan sebelum mengklik tautan apa pun.

Baca juga: Cegah Penipuan Digital, Telkomsel Kenalkan Sistem Berbasis AI “Siscamling”

Tanda-tanda Link Palsu yang Perlu Diwaspadai

Mengidentifikasi link palsu menjadi langkah awal yang penting untuk melindungi diri dari penipuan online.

  1. Salah satu ciri paling umum adalah format tautan yang berbeda dari situs resmi, meskipun tampilannya terlihat mirip. Pelaku sering menggunakan subdomain yang menyesatkan, penambahan karakter tertentu, atau ekstensi domain yang tidak lazim untuk mengecoh korban.
  2. Modus yang sering terjadi adalah pesan phishing yang mengatasnamakan bank. Korban diminta memperbarui informasi akun melalui link yang disertakan, padahal pihak bank tidak pernah meminta data sensitif melalui tautan semacam itu. Jika link palsu tersebut diklik, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari pencurian identitas hingga pengurasan saldo rekening.

Aplikasi yang Dapat Dimanfaatkan untuk Mendeteksi Keamanan Tautan

Untungnya, saat ini tersedia berbagai aplikasi dan layanan yang dapat membantu pengguna menilai apakah sebuah link aman atau justru berbahaya. Berikut empat aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi risiko dari sebuah tautan.

1. Google Transparency

Foto: Google 
 
Google Transparency memungkinkan pengguna memeriksa sebuah situs web dengan cepat. Cukup masukkan tautan yang mencurigakan, lalu sistem akan menampilkan apakah situs tersebut pernah terlibat dalam aktivitas berbahaya seperti phishing atau penyebaran malware. Layanan ini memanfaatkan sistem keamanan Google yang diperbarui secara berkala dan digunakan secara global. Karena itu, Google Transparency cocok dijadikan langkah awal untuk mengecek keamanan sebuah link sebelum diklik.

2. Whois

Foto: Google Play 

Whois menawarkan cara berbeda dalam mendeteksi link palsu. Layanan ini menampilkan detail registrasi domain, termasuk pemilik, lokasi server, dan tanggal pembuatan domain. Informasi tersebut sangat berguna untuk menilai kredibilitas sebuah situs. Domain yang baru dibuat atau memiliki data kepemilikan tidak jelas patut dicurigai, terutama jika mengaku sebagai layanan resmi atau institusi besar.

Baca juga: Google Disco: Browser AI yang Bisa Ciptakan Aplikasi dari Setiap Tab Secara Real-Time

3. Safe Web Norton

Foto: chromewebstore.google.com 

Safe Web Norton menganalisis tingkat keamanan situs berdasarkan basis data global serta laporan dari komunitas pengguna. Platform ini dapat mengidentifikasi indikasi phishing, spam, maupun ancaman siber lainnya. Semakin banyak laporan yang masuk, semakin akurat pula informasi reputasi situs yang ditampilkan kepada pengguna.

4. Scam Checker DANA

Foto: KOMPAS.com 

Sebagai solusi lokal, DANA menghadirkan fitur Scam Checker melalui menu DANA Protection. Fitur ini memungkinkan pengguna mengecek link mencurigakan, nomor ponsel, akun media sosial, hingga nomor rekening. Scam Checker DANA telah terintegrasi dengan layanan Komdigi, sehingga hasil verifikasi menjadi lebih akurat. Pengguna juga dapat melihat riwayat pelaporan dan langsung membuat laporan jika suatu nomor atau akun terbukti terkait penipuan. Dengan fitur ini, pengguna dapat memastikan keaslian pihak yang dihadapi sebelum mengirim uang atau membagikan informasi pribadi. Prosesnya juga cepat hanya dalam hitungan detik dan mudah dilakukan.

Pada akhirnya, meningkatnya kasus link palsu menjadi pengingat penting bagi setiap pengguna internet untuk lebih waspada. Kewaspadaan menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga keamanan data dan keuangan pribadi dari penipuan digital. Mengenali ciri-ciri link berbahaya dan memanfaatkan aplikasi pendeteksi keamanan seperti Google Transparency, Safe Web Norton, Whois, serta Scam Checker DANA dapat membantu meminimalkan risiko penipuan. Langkah sederhana ini bisa menjadi perlindungan awal agar aktivitas digital tetap aman dan terkendali.


Baca Berita dan Artikel yang lain di   Google News


(ir/sa)


Share :