
Foto: Multiplayer
Teknologi.id - Apakah Browser Seharusnya Hanya untuk Mesih Pencari?, Google menjawab tidak lagi. Google perkenalkan Disco, sebuah peramban eksperimental berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang bukan hanya untuk membuka halaman web, tetapi membangun aplikasi secara otomatis berdasarkan aktivitas penggunanya.
Menurut laporan Moneycontrol, Disco merupakan browser berbasis Chromium yang dirancang sebagai “kendaraan untuk membayangkan ulang cara orang menjelajah web”. Disco hadir dengan fitur utama bernama GenTabs, sebuah kemampuan yang memungkinkan browser menciptakan aplikasi mini secara real-time berdasarkan tab yang sedang dibuka, riwayat pencarian, hingga percakapan pengguna. Dengan kata lain, browser ini tidak lagi pasif, tetapi aktif merespons kebutuhan pengguna.
Bagaimana GenTabs Bekerja?
Teknologi yang membaca aktivitas anda dan mengubahnya menjadi aplikasi, GenTabs adalah inti dari Disco. Fitur ini bekerja dengan menganalisis konteks aktivitas pengguna mulai dari tab yang terbuka, kata kunci pencarian, hingga percakapan dalam kotak obrolan untuk menghasilkan aplikasi yang relevan. GenTabs memanfaatkan model Gemini 3 untuk membangun aplikasi interaktif berdasarkan apa pun yang sedang dilihat pengguna. Sebagai contoh:
- Jika Anda sedang meneliti topik sains seperti entropi, GenTabs dapat membuat aplikasi “Penjelas Entropi”.
- Jika Anda membandingkan tempat tidur susun, GenTabs dapat menghasilkan aplikasi perbandingan dengan tampilan visual yang lebih intuitif.
- Jika Anda merencanakan perjalanan, GenTabs dapat membuat aplikasi berisi kalender, rute perjalanan, prediksi keramaian, hingga tombol aksi cepat seperti “Pesan Penginapan Terdekat”.
Konsep ini disebut Google sebagai “vibe coding”, yakni proses pembuatan aplikasi berdasarkan suasana atau konteks aktivitas pengguna tanpa perlu menulis kode apa pun. GenTabs mampu menghasilkan aplikasi mini secara otomatis hanya dari tab yang terbuka.
Baca Juga: Ketika AI Melangkah Jauh dari Kapasitas Manusia, Ancaman Atau Harapan?
Browser Tidak Lagi Dimulai dari Bilah Alamat
Foto: Doran Gadget
Disco menghadirkan pendekatan yang benar-benar berbeda dari peramban pada umumnya. Jika selama ini pengguna selalu memulai aktivitas dengan mengetikkan alamat situs pada bilah URL, Disco justru menggantinya dengan kotak obrolan interaktif sebagai halaman utama.
Google menjelaskan bahwa desain ini bertujuan untuk membantu pengguna menangani tugas-tugas kompleks melalui dialog yang natural, bukan melalui serangkaian klik atau pengetikan manual. Dengan kata lain, Disco ingin membuat proses menjelajah web terasa seperti berbicara dengan asisten digital yang memahami konteks dan tujuan Anda.
Melalui kotak obrolan tersebut, pengguna dapat melakukan berbagai hal secara langsung, seperti:
- Mengajukan pertanyaan mengenai topik tertentu.
- Meminta rekomendasi halaman atau sumber informasi.
- Menempelkan URL untuk dianalisis.
- Memulai percakapan yang kemudian diproses oleh sistem untuk memahami kebutuhan pengguna.
Setiap interaksi yang terjadi di dalam kotak obrolan ini akan dianalisis oleh Disco untuk mengenali pola pencarian dan aktivitas pengguna setelah beberapa percakapan, sistem akan mulai menawarkan pembuatan GenTabs, yaitu aplikasi mini yang dibangun secara otomatis berdasarkan apa yang sedang dicari atau dikerjakan pengguna.
Google Sedang Menguji Mesin Penjelajah Web
Google Disco merupakan upaya dalam membentuk browser AI-first mesin pencari seperti Comet, Atlas, dan Dia yang mulai mengubah cara orang berinteraksi dengan internet dari konsumsi pasif menjadi pengalaman berbasis tugas.
Dengan Disco, Google ingin:
- Membantu pengguna belajar lebih cepat.
- Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berpindah tab.
- Mengubah aktivitas browsing menjadi proses pembuatan alat.
- Menguji konsep radikal sebelum mungkin diintegrasikan ke Chrome.
Google bahkan menyebut Disco sebagai “discovery vehicle” sebuah kendaraan untuk mengeksplorasi masa depan web.
Browser Adaptif yang Siap Menjadi Asisten Pribadi
Demo resmi Google memperlihatkan bagaimana Disco mampu mengubah pengalaman menjelajah internet menjadi jauh lebih dinamis dan interaktif. Dalam salah satu demonstrasinya,
Google menunjukkan bahwa ketika pengguna sedang merencanakan perjalanan, fitur GenTabs dapat secara otomatis membangun sebuah aplikasi mini yang berfungsi sebagai pusat kendali perjalanan. Aplikasi tersebut dapat memuat berbagai elemen penting, seperti kalender perjalanan, peta rute, perkiraan tingkat keramaian, hingga tombol aksi cepat untuk melakukan pemesanan penginapan atau layanan terkait lainnya.
Baca Juga: Fitur Baru Google Photo Recap 2025, Ayo Cek Sekarang!
Setiap komponen dalam aplikasi tersebut tidak bersifat statis. Pengguna dapat mengubah, menyesuaikan, atau memperbarui informasi secara real-time hanya dengan mengetuk bagian yang ingin dimodifikasi.
Google menjelaskan bahwa Disco masih merupakan eksperimen awal. Perusahaan mengakui bahwa beberapa konsep terbaik dari Disco mungkin akan diintegrasikan ke Chrome di masa depan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Google Labs bahwa Disco digunakan untuk menguji ide-ide radikal sebelum dibawa ke produk utama. Saat ini:
- Disco tersedia melalui daftar tunggu.
- Hanya dapat diakses di macOS.
- Masih dalam tahap pengembangan awal.
Disco yang terhubung dengan Chrome di prediksi menjadi browser generasi berikutnya.
Apakah Kita Siap dengan Browser yang Membangun Aplikasi untuk Kita?
Dengan kemampuan membaca konteks dan menyesuaikan diri secara real-time, Disco menunjukkan perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dengan internet. Jika eksperimen ini berkembang sesuai harapan, browser tidak lagi sekedar alat untuk membuka halaman web, tetapi menjadi asisten digital yang mampu membangun solusi sesuai kebutuhan pengguna. Disco menandai langkah awal menuju pengalaman menjelajah yang lebih cerdas, adaptif, dan personal.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News
(dim/sa)

Tinggalkan Komentar