Foto: Top2Gadget
Teknologi.id - Telegram
merupakan salah satu aplikasi chat yang populer dan memiliki beberapa fitur
yang menarik.
Selain itu banyak orang yang
menilai Telegram merupakan aplikasi yang aman terkait hal privasi penggunanya.
Hal tersebut terlihat saat WhatsApp diguncang isu membocorkan privasi
data pengguna awal tahun ini dan banyak yang beralih ke Telegram.
Namun pendapat tersebut dibantah
oleh pendiri Signal, Moxie Marlinspike.
Menurut dia dalam cuitan di Twitter, tidak
ada pilihan lebih buruk selain Telegram jika berbicara mengenai pengumpulan
data dan privasi.
Ia pun heran kenapa Telegram bisa
mendapatkan reputasi sebagai layanan dengan enkripsi atau penyandian penuh.
It's amazing to me that after all this time, almost all media coverage of Telegram still refers to it as an "encrypted messenger."
— Moxie Marlinspike (@moxie) December 23, 2021
Telegram has a lot of compelling features, but in terms of privacy and data collection, there is no worse choice. Here's how it actually works:
1/
"Mengherankan bagiku bahwa
setelah semua ini, hampir semua liputan media masih menganggapnya sebagai
messenger yang terenkripsi," cuitnya.
"Telegram memiliki banyak fitur menarik, tetapi dalam
hal privasi dan pengumpulan data, tidak ada pilihan yang lebih buruk,"
katanya.
Marlinspike kemudian melanjutkan
untuk menjelaskan bagaimana Telegram "benar-benar bekerja".
Dia mengatakan bahwa platform
menyimpan kontak pengguna, grup, media dan setiap pesan yang pernah mereka
kirim atau terima dalam plaintext di
server mereka.
"Aplikasi di ponsel Anda hanyalah 'tampilan' ke server mereka, tempat data sebenarnya berada," jelasnya.
Baca juga: Cara Agar Foto di Grup WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis
Marlinspike mencatat bahwa
sementara beberapa orang mungkin tidak menganggap itu masalah besar bagi
Telegram untuk memiliki akses ke semua data, pesan, gambar, kontak, grup, dll.
Karena mereka "mempercayai
Telegram", tetapi inti dari utusan terenkripsi adalah bahwa Anda tidak seharusnya
mempercayai siapa pun selain orang yang berkomunikasi dengan Anda.
Menariknya, pandangan Marlinspike tampaknya didukung oleh CEO WhatsApp, Will Cathcart yang me-retweet utas tersebut.
Menurut pihak Telegram, mereka menyatakan bahwa aplikasinya
menyimpan konten pengguna dalam bentuk plaintext adalah hal yang salah atau
tidak benar.
Semua yang disimpan di cloud
Telegram dienkripsi dengan aman. Telegram menggunakan sistem dua tingkat untuk pesan
cloud terenkripsi dengan keamanan tambahan Obrolan Rahasia terenkripsi end-to-end dan panggilan satu lawan
satu.
Info lebih lanjut bisa diakses pada link berikut ini.
(fpk)