Foto: Google
Teknologi.id - Aplikasi yang bisa membantu orang dengan penglihatan rendah atau tanpa penglihatan sama sekali untuk mengidentifikasi benda-benda disekitarnya ini merupakan bagian dari aplikasi Lookout milik Google.
Update terbarunya menambahkan kemampuan untuk menyebutkan makanan yang sedang dipegang penggunanya berdasarkan tampilan kemasannya. Google menyebutkan fiturnya ini akan bisa digunakan untuk membedakan sekaleng jagung dengan sekaleng kacang hijau.
Banyak aplikasi seperti pendeteksi kalori menggunakan barcode untuk mengidentifikasi apa yang sedang dikonsumsi. Lookout juga menggunakan teknologi pengenalan gambar untuk mendeteksi produk dari kemasannya.
Baca juga: Facebook Hentikan Dukungan untuk Aplikasi 'Lite' Miliknya di iOS
Aplikasi ini memiliki database yang berisikan setidaknya 2 juta produk populer yang tersimpan, dan katalog ini berubah tergantung dimana lokasi penggunanya.
Pada sebuah tes yang dilakukan oleh reporter BBC, aplikasi ini tidak mengalami kesulitan dalam mengenali produk-produk saus terkenal dari Amerika Serikat, begitu pula dengan produk dari Thailand. Aplikasi ini juga bisa mengidentifikasi rempah-rempah kemasan dari supermarket di Inggris.
Namun, hasilnya jadi lebih buruk pada produk atau makanan dengan kemasan yang tidak beraturan seperti bawang bombai, kentang, merk tepung, dan sebagainya.
Ketika tidak mampu mengidentifikasi merk, aplikasi tersebut akan meminta penggunanya untuk memutar kemasan ke arah yang berbeda. Beberapa barang akan berhasil dideteksi, sisanya masih tidak bisa.
Baca juga: Bingung Pilih Layanan Musik Streaming Mana yang Lebih Hemat? Berikut Rinciannya
Aplikasi serupa juga ada yang tersedia untuk iPhone, beberapa diantaranya adalah Be My Eyes dan NaviLens. Aplikasi-aplikasi semacam ini bisa membantu orang dengan permasalahan penglihatan untuk mengidentifikasi produk dengan cepat dan mudah.
Lookout menggunakan teknologi yang mirip dengan Google Lens, aplikasi yang bisa mengidentifikasi apa yang sedang dilihat melalui kamera ponsel dan menujukan informasi yang lebih dalam kepada penggunanya.
Google menyebutkan timnya akan terus melakukan perbaikan berdasarkan masukkan dari penggunanya yang tuna netra.
(im)
