Facebook Akui 5.000 Developer Mengakses Data Pribadi Penggunanya

Nimas Disri . July 03, 2020

Foto: Vox

Teknologi.id - Facebook mengakui telah keliru karena membiarkan 5.000 pengembang aplikasi mengumpulkan informasi pengguna setelah hak-hak mereka berakhir. 

Aplikasi di Facebook seharusnya tidak dapat mengakses data pribadi pengguna jika aplikasi tersebut tidak digunakan selama 90 hari. Namun Facebook mengatakan bahwa lock-out tidak selalu berhasil karena kesalahan itu tercatat tidak aktif. 

Baca Juga: Kampanye #StopHateForProfit, Lebih dari 240 Perusahaan Berhenti Beriklan di Facebook

Facebook mengatakan, pihaknya sudah memperbaiki kesalahan itu, sehari setelah ditemukan. Namun sampai sekarang, Facebook belum mengungkap berapa banyak pengguna yang datanya diambil oleh para developer itu. 

Saat menghadapi pertanyaan di depan kongres AS akhir tahun lalu tentang bagaimana Facebook menangani data pribadi pengguna, Mark Zukerberg berujar bahwa ia dan perusahaannya akan membawa kebijakan baru tentang lock-out 90 hari yang diterapkan kepada aplikasi. Namun yang terjadi saat ini, kebijakan itu tidak bekerja dengan baik. 

"Baru-baru ini, kami menemukan beberapa aplikasi terus menerima data orang-orang yang sebelumnya telah disahkan, bahkan jika mereka tidak menggunakan aplikasi dalam 90 hari terakhir," ungkap pihak Facebook. 

Dalam kesalahan ini, Facebook memberikan sebuah contoh. Jika dua orang yang berteman di Facebook menggunakan sebuah aplikasi dan hanya satu orang saja yang tetap menggunakan aplikasi itu setelah 90 hari, maka aplikasi itu sangat mungkin mengakses data pribadi dari teman yang tidak aktif. 

Baca Juga: Facebook Tutup Lasso, Aplikasi Saingan TikTok

Facebook memperkirakan, 5.000 developer ini hanya mengambil data yang tersedia selama beberapa bulan terakhir. 

Dalam pernyataannya di sebuah blog, Facebook mengatakan bahwa mereka telah mengubah persyaratan platform dan kebijakan untuk developer. "Untuk memastikan bisnis dan developer memahami dengan jelas tanggung jawab mereka dalam melindungi dan respek terhadap privasi pengguna," tulis Facebook saat menjelaskan maksud dan tujuan mereka. 

Kesalahan batas waktu ini merupakan masalah terbaru dalam privasi jejaring sosial. November tahun lalu, Facebook mengaku kecolongan karena terjadi pengambilan data pribadi dari Grup Facebook. Karena masalah privasi ini, angka laba tahunan Facebook tahun 2019 menunjukkan penurunan sesuai dengan data yang dihimpun pada bulan Januari. 

(nd)


Share :