Ilustrasi. Foto: Droid-life
Teknologi.id - Update sistem Google Play mulai dikenalkan pada Android 10, sebelumnya dikenal sebagai Proyek Mainline. Pembaruan ini bersifat wajib untuk seluruh perangkat Android 10 atau lebih untuk memasukkan update sistem Google Play.
Perusahaan ponsel dan tablet berkewajiban memasukkan patch keamanan, sementara Google akan mengirimkan update sistem Google Play.
Pada Android 10, Google menangani 12 komponen inti dan menjadikannya modul-modul. Kini, Google bisa menangani modul-modul ini secara mandiri, tanpa hatus mengirimkan update firmware secara menyeluruh atau bergantung pada pabrikan ponsel.
Baca juga: Gampang Banget! Begini Cara Pakai Google Meet di HP dan Laptop
Update sistem Google Play utamanya menyoroti isu-isu keamanan, namun tidak sama dengan patch security bulanan. Keduanya mengatur hal yang berbeda.
Salah satu contohnya adalah Update Sistem Google Play bisa membantu menangani bug Stagefright di tahun 2015. Bug ini menyerang komponen multimedia player di Android.
Framework media ini jadi salah satu dari 12 komponen yang bisa diperbarui melalui Update Sistem Google Play. Banyak perangkat tidak memiliki perlindungan dari Stagefright karena memerlukan update firmware.
Baca juga: Cara Daftar Netflix di HP Tanpa Kartu Kredit, Gampang Banget!
Hal ini lah yang paling penting dari Update Sistem Google Play. Fitur ini tidak membutuhkan update firmware atau update dari pabrikan ponsel. Bukan berarti Google bisa langsung memberikan update pada ponselmu, namun artinya pengguna tidak perlu khawatir mengenai isu keamanan yang lebih kritikal.
Untuk mengetahui versi Sistem Google Play apa yang digunakan, bisa dicek melalui Pengaturan, lalu pilih Keamanan. Pada bagian Status Keamanan, cari Google Play system update. Jika sistem Google Play sudah up to date, ikonnya akan berwarna hijau. Jika ikonnya merah, ada update terbaru yang belum didapatkan ponsel. Klik "Google Play System Update" untuk mendapatkan update.
(im)