Adobe Gunakan Teknologi AI di Photoshop untuk Edit Foto Pakai Generative Fill

Foto: Adobe

Teknologi.id - Adobe kembali membuat langkah maju dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke sistem aplikasinya di era digital yang semakin maju ini. Secara spesifik, mereka memperkenalkan fitur bernama Generative Fill di Photoshop yang memungkinkan pengguna untuk mengedit foto dengan menggunakan prompt teks yang menjadi inputnya.

Sebagai perusahaan yang telah lama bergerak dan menjadi pionir dalam bidang desain dan grafis, Adobe, terus melakukan inovasi dengan menambahkan teknologi AI ke dalam aplikasinya. Teknologi AI yang digunakan dalam Photoshop ini digunakan untuk menyederhanakan dan mempercepat dalam proses pengeditan foto. Dengan kemampuan dalam mengenal objek dan pola, Photoshop dapat mengidentifikasi elemen objek dalam foto dan memberikan beberapa saran rekomendasi foto modifikasi.

"Generative AI merupakan evolusi berikutnya dari kreativitas dan produktivitas yang digerakkan oleh AI, yang mengubah percakapan antara kreator dan komputer menjadi sesuatu yang lebih alami, intuitif, dan kuat," ujar David Wadhwani, President, Digital Media Business, Adobe. Tulisnya pada blog Adobe.

Baca Juga: Google Lens Kini Bisa Deteksi Penyakit Kulit Pakai AI, Begini Caranya

Fitur Generative Fill, Edit Foto dengan Mudah Melalui Prompt Teks.

Foto: Adobe

Melansir dari The Verge, Adobe Photoshop kini dilengkapi dengan fitur AI generatif terbarunya dimana pengguna dapat memperluas; menambahkan; ataupun menghapus objek dalam foto dengan cepat hanya dengan melalui prompt teks. Fitur ini disebut Generative Fill dan merupakan salah satu aplikasi Creative Cloud pertama yang menggunakan generator gambar AI Adobe, Firefly, yang telah dirilis sebagai versi beta khusus web pada bulan Maret lalu.

Lebih lanjut, selayaknya sebuah panel Photoshop umumnya, Generative Fill bekerja pada masing-masing layer dalam file gambar Photoshop. Jika kita ingin memperluas sebuah gambar (outpainting) atau membuat objek baru, fitur ini akan memberikan tiga opsi untuk dipilih. Selain itu, jika pengguna ingin memperluas gambar, dapat membiarkan prompt diisi kosong dan sistem akan berusaha melakukan perluasan gambar, namun lebih baik lagi kalau diberikan instruksi pada prompt. Kalian bisa menganggap, fitur ini hampir mirip seperti Content-Aware Fill, hanya saja memberikan lebih banyak kontrol kepada penggunanya.

"Dengan mengintegrasikan Firefly secara langsung ke dalam alur kerja sebagai co-pilot kreatif, Adobe mempercepat ide, eksplorasi, dan produksi untuk semua pelanggan kami," ujar Ashley Still, Senior Vice President, Digital Media di Adobe. "Generative Fill menggabungkan kecepatan dan kemudahan AI generatif dengan kekuatan dan ketepatan Photoshop, memberdayakan pelanggan untuk mewujudkan visi mereka sesuai dengan kecepatan imajinasi mereka." tulis Adobe pada blognya.

Fitur Generative Fill Dirancang agar Aman untuk Digunakan Komersial

Foto: Adobe

Meskipun pengguna dapat dengan mudah melakukan edit foto menggunakan fitur dari AI generatif ini, namun sering kali sulit untuk memprediksi apa yang akan dihasilkan oleh model tersebut, tetapi fitur ini memberikan pilihan yang terbilang bagus.

Adobe pun memberikan klaim bahwa data pelatihan untuk model ini hanya dilatih pada konten yang memiliki izin dari perusahaan untuk digunakan, seperti dari Adobe Stock, konten dengan lisensi terbuka, dan konten tanpa batasan hak cipta. Berbeda dengan model AI yang kurang terbuka tentang data pelatihan mereka, apa pun yang dibuat dengan menggunakan fitur Generative Fill, secara teori, seharusnya aman untuk digunakan komersial dilansir dari The Verge.

Selain itu, melansir dari TechCrunch bahwa Adobe pun memastikan bahwa hasil dari model ini benar-benar aman. Hal ini karena adanya pelatihan yang telah dilakukan, serta menerapkan keamanan tambahan. Maria Yap, Wakil Presiden Digital Imaging di Adobe, mengatakan "Kami menggabungkannya dengan serangkaian rekayasa cepat yang kami ketahui," jelasnya.

Baca Juga: Cara Mudah Bikin Foto Profil Ala Artis Korea dengan Snow AI

Lebih lanjut, "Kami mengecualikan istilah-istilah tertentu, kata-kata tertentu yang menurut kami tidak aman. Dan kemudian kami bahkan melihat hierarki lain dari 'jika Maria memilih area yang memiliki banyak kulit di dalamnya,' mungkin saat ini - dan Anda benar-benar akan melihat pesan peringatan pada waktu tertentu - kami tidak akan memperluas prompt untuk yang satu itu, hanya karena tidak dapat diprediksi. Kami hanya tidak ingin pergi ke tempat yang tidak nyaman bagi kami."

Kalian juga tidak perlu khawatir, karena konten yang dihasilkan dari Generative Fill mendukung kredensial konten, yaitu dengan menambahkan atribusi data pada foto tersebut sebelum dibagikan secara online, sehingga dapat tahu jika konten itu dibuat atau diedit menggunakan AI. Kalian juga bisa memeriksa kredensial konten dari foto, melalui verify.contentauthenticity.org, untuk memperoleh ringkasan informasi.

Fitur Generative Fill di Photoshop Masih dalam Tahap Beta

Meskipun fitur ini saat ini masih dalam tahap beta dan belum sepenuhnya rilis, Adobe telah memberi tahu bahwa fitur ini akan ada di Photoshop pada akhir tahun ini. Selain itu, dengan fitur yang ditenagai AI ini, Photoshop dapat menjadi alat yang membantu pengguna untuk mengekspresikan kreativitas dari penggunanya untuk menghasilkan konten yang indah hanya dengan menggunakan teks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(raa)

Share :